Salah seorang korban bernama Boru Panjaitan (68), warga Desa Lawe Sigala, Kecamatan Lawe Sigala-gala. Sedangkan seorang lagi masih balita.
"Iya, ada dua orang yang meninggal satu nenek-nenek (Boru Panjaitan) dan satu lagi balita terseret banjir," kata Dewi, warga Lawe Sigala-gala kepada kepriupdate.com, Kamis (13/4/2017).
Warga Gang Melati, Desa Lawe Sigala-gala Barat, Kecamatan Lawe Sigala-gala yang juga mengalami dampak parah akibat musibah banjir tersebut, hingga kini belum mendapat bantuan makanan dan obat-obatan dari pemerintah.
"Satu petugas pun tidak ada memberi bantuan di sini. Padahal banyak warga rumahnya tertimbun longsor dan sampai sekarang belum makan," katanya.
Kaum wanita dan anak-anak di wilayah tersebut hingga kini masih trauma dan mengungsi di Masjid Bawah Lawe Sigala-gala Barat. Mereka belum berani pulang ke rumah menyusul kondisi rumah penuh dengan lumpur serta balok kayu.
"Kami belum berani pulang, trauma takut datang hujan dan longsor lagi," tutur Eka.
Seperti diketahui, sejumlah desa di dua kecamatan di Aceh Tenggara diterjang banjir bandang. Data hingga Kamis pagi, puluhan rumah warga rusak parah dan jalan lintas Kuta Cane-Medan putus.
Petugas hingga kini telah menerjunkan alat berat untuk membersihkan balok kayu dan lumpur bebatuan yang menutupi jalan lintas antar provinsi tersebut.
(man)