KAIRO
Dalam sidang tersebut, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir mengatakan Iran memiliki agenda untuk memecah belah negara-negara di kawasan Arab.
"Iran bertujuan untuk mengacaukan dan memberi bahan bakar pada perpecahan sektarian di kawasan serta mendorong gesekan antara kita dan rakyat kita," kata al-Jubeir, dikutip laman Aljazirah, Senin (20/11).
"Respons cepat ini mencerminkan kegawatan situasi yang dihadapi negara kita akibat pelanggaran rudal balistik Iran dan campur tangannya dalam urusan dalam negeri negara-negara Arab," ungkap al-Jubeir menambahkan.
Seruan senada disuarakan Menteri Luar Negeri Bahrain Khalid bin Ahmed Al-Khalifa. Menurutnya intervensi Iran dalam urusan internal negara-negara Arab telah mengancam keamanan dan stabilitas. "Iran memiliki senjata di wilayah ini, yang terbesar adalah Hizbullah," ujar Al-Khalifa.
Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit pun memprotes Iran dalam sidang darurat Liga Arab. Ia secara tegas mengecam peluncuran rudal oleh milisi Houthi Yaman menuju Riyadh, Saudi. Ia mengklaim rudal yang ditembakan Houthi adalah rudal buatan Iran. "Ini merupakan pesan yang tidak dapat diterima," kata Gheit.
Sidang darurat Liga Arab digelar di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan Arab. Selain terkait peluncuran rudal oleh Houthi, hal ini juga dipicu pengunduran perdana menteri Lebanon Saad Hariri.(wan/republika)