BATAM
Penimbunan tersebut membuat rumah warga di sana seperti kubangan. Dan setiap kali diguyur hujan maka air langsung merendam rumah warga.
Ketua RW 22 Pulo Mas, Arman mengatakan selain itu dampak dari penimbunan membuat tembok pembatas rumah mereka kini menjadi ambles.
"Kami sudah mediasi ke pihak developer dan pemilik tanah bahkan telah menyurati pemerintah kota, BP Batam. Namun tetap tak ada hasil. Kami sudah datang ke kantor developer tapi tetap tak ada solusi,” ujar Arman.
Menyikapi hal tersebut Ketua Komisi III DPRD Kota Batam, Nyanyang Haris Pratamura mengatakan bahwa aspirasi warga ini akan dilanjutkan dengan RDP lanjutan yang akan memanggil Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP), serta 6 perusahaan yang bersangkutan. (tya)
EKONOMI
NASIONAL
POLITIK
