BATAM - Tokoh Pers Indonesia, Bambang Harimurti mengatakan bahwa ada korelasi yang erat antara kemerdekaan pers dengan kemajuan ekonomi suatu negara.
Itu berdasarkan hasil penelitian Bank Dunia, bahwa negara-negara maju yang ada saat ini memang kemerdekaan pers-nya benar-benar terwujud.
Seperti di Korea Selatan, ternyata di sana kebebasan pers-nya memang ada. Sebaliknya di Zimbabwe negara miskin, justru di sana tidak ada kebebasan pers.
Petinggi Majalah Tempo ini pun menjelaskan kilas balik program pinjaman Bank Dunia yang programnya untuk mengentaskan kemiskinan di seluruh dunia.
Selama 50 tahun program tersebut dilaksanakan tidak berhasil lantaran banyak kepala negara yang justru merampok atau mengorupsi dana pinjaman tersebut. Dan rata-rata di negara tersebut memang kemerdekaan persnya masih rendah.
"Jadi kemerdekaan pers mempunyai korelasi positif dengan keberhasilan pembangunan ekonomi. Kemerdekaan pers juga mempunyai korelasi positif dalam keberhasilan pemberantasan korupsi," kata Bambang pada acara Workshop Dewan Pers bekerjasama BP3TI Kominfo di Batam, Kamis (30/8/2018).
Sementara di Indonesia sebut Bambang, hingga saat ini belum masuk dalam kategori negara yang kebebasan persnya terwujud.
"Keliru besar bila pers Indonesia sudah kebablasan, justru masih sangat jauh bila dibanding negara maju. Contohnya saja hingga kini masih ada pasal pencemaran nama baik yang sebetulnya orang itu tidak baik," pungkasnya. (man)
