JAKARTA - Direksi bank BUMN sejauh ini dilaporkan mengalirkan 83% kredit hanya ke pengusaha besar. Kebijakan tersebut membuktikan bank plat merah tidak pro rakyat.
"Tidak ada patriotisme, tidak ada rasa tanggung jawab. Saya kira para direksi (bank) BUMN suatu saat harus dimintai pertanggungjawabannya," tegas Prabowo dalam acara "Ngobrol Bersama 300 Jenderal dan Para Intelektual", di Hote l Sari Pan Pasific, Jakarta, Sabtu (22/09/2018).
Dalam pandangan Prabowo, keberpihakan yang condong ke pengusaha besar adalah bentuk ketidakadilan. Bank-bank BUMN, menurut capres yang diusung oleg Koalisi Indonesia Adil dan Makmur itu, kurang berpihak kepada pengusaha kelas menengah-bawah.
Selama ini, kredit modal usaha dari bank BUMN hanya mengalir ke segelintir pengusaha kelas kakap. Mengutip pernyataan Ekonom Rizal Ramli, Prabowo menyatakan, bahwa yang dikelola bank BUMN adalah uang rakyat.
"Bayangkan, ini uang rakyat, bank pemerintah (itu) uang rakyat. Tabungannya petani, tabungannya pegawai negeri ada di bank pemerintah, tapi 83 persen kredit diberikan ke pengusaha besar," ujar Prabowo.
"Hanya 17 persen kredit perbankan diberikan kepada 66 juta pengusaha kecil. dinikmati oleh pengusaha kecil dan menengah. Ini luar biasa menurut saya," tegas Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.
sumber: teropongsenayan