EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Soal Ex-Officio, Kepala BP Batam : Masih Tunggu Revisi PP 46



BATAM - Menanggapi berakhirnya masa jabatan Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam dan akan digantikan oleh Wali Kota Batam sebagai Ex Officio Kepala BP Batam, Edy Putra Irawadi sebagai pimpinan transisi mengaku tetap fokus pada tugas yang diberikan oleh Pemerintah Pusat kepadanya.

Terlebih higga saat ini kata Edy, belum ada pimpinan di pusat yang memberikan Surat Keputusan (SK) kepadanya untuk tidak menjabat sebagai Kepala BP Batam.

Dirinya pun sempat mengajukan pertanyaan, jika akhir April ini selesai namun belum ada kejelasan, maka ia akan berkantor di rumah sambil menunggu pemberhentian. Akan tetapi jawaban dari pusat ia diminta tetap kerja sambil menunggu dikebutnya revisi PP 46/2007 yang masih dibahas ditingkat pusat. 


"Saya tidak ada beban. Ibarat pasukan kalau saya tidak masuk kerja disebut desersi, jadi saya fokus kerja sampai ada keputusan yang resmi. Sebab SK saya tidak ada batas sampai 30 April ini walaupun sudah selesai Pemilu," kata Edy Putra Irawadi, Selasa (30/4/2019). 

Adapun fokus yang telah dilakukannya selama tiga bulan adalah melakukan harmonisasi sistem pelayanan perizinan berusaha melalui OSS, menjamin kenyamanan dan kepastian usaha serta peningkatan investasi dan ekspor serta membuat suatu panduan yang akan digunakan untuk pimpinan Ex Officio nantinya.


"Alhamdulillah selama tiga bulan menjabat sebagai pimpinan transisi kami telah berhasil mengurai 10 isu penting dalam menciptakan Percepatan pertumbuhan investasi di Batam. Dan ini akan dijadikan modul bagi Ex-Officio nantinya," urainya. 

Sepuluh pencapaian tersebut antara lain;
Penegakan hukum pembatasal alokasi lahan,Pengembangan Pelabuhan Batu Ampar,Eksekusi proyek-proyek investasi,
Percepatan Eksekusi proyek investasi dan Ekspor baru,Tata Kelola Lalulintas Barang,
Kodifikasi peratiran pengelolaan aset,
Tata Laksana dan perkembangan hibah lahan dan bangunan,Perkembangan penyelesaian kampung tua,Pengembangan kawasan ekonomi khusus dan Pengembangan Data Center.

Dan capaian yang menonjol yang dilakukan adalah berhasil menarik kembali sejumlah lahan ‘tidur’ dan selanjutnya diberikan kepada sejumlah investor yang sudah menunggu lama. 

"Fokus kita lahan lahan yang premium di bilangan Batam Center hingga Nongsa. Dan bukan pemukiman," katanya. 
Selain itu, pada Monitoring Evaluasi (Monev) diketahui ada 2.903 Penetapan Lahan (PL) dengan luas kurang lebih 8.803,99 hektar. Namun dari jumlah tersebut, ada 752 PL dengan luas kurang lebih 3.164,19 hektar yang siap untuk dilanjutkan tindakan Monev. 

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *