EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Filipina Susul Singapura di Kawasan ASEAN Terjun ke Jurang Resesi Ekonomi


MANILA - Resesi ekonomi dunia kini di depan mata. Filipina menjadi negara terbaru di kawasan ASEAN setelah Singapura mengalami resesi akibat ekonominya "dijangkiti" wabah virus corona (COVID-19). Pada Kamis (6/8/2020), negara itu mengumumkan bahwa produk domestik bruton-ya (PDB) mengalami kontraksi di kuartal-II 2020.

Badan Statistik Filipina menyebut PDB secara tahunan (YoY) di kuartal II 2020 -16,5%. Sebelumnya pada kuartal satu, ekonominya juga berkontraksi, yaitu -0,7% secara tahunan di kuartal I 2020.

Secara kuartalan (QtQ), ekonomi Filipina di April hingga Juni juga -15,2%. Di kuartal I lalu dalam basis yang sama, ekonomi -5,1%.

Hal ini pun membuat negara yang dipimpin Presiden Rodrigo Duterte itu resmi mengalami resesi karena ekonominya telah minus dua kuartal berturut-turut. Ini merupakan resesi pertama Filipina dalam 29 tahun.

Data ekonomi Filipina itu sendiri jauh lebih buruk dari jajak pendapat yang dilakukan Reuters, yang memproyeksi penurunan 0,7% secara YoY. Kinerja ekonomi Filipina yang buruk terjadi setelah negara itu melakukan penguncian (lockdown) pada pertengahan Maret untuk membendung penyebaran COVID-19 yang mematikan, di mana lockdown yang diterapkan telah membuat kegiatan bisnis negara itu tidak bisa berjalan normal.

Padahal sebelum pandemi, ekonomi negara ini merupakan salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara, sebagaimana dilaporkan Nikkei Asian Review. Sedihnya, harapan akan pemulihan di ekonomi Filipina pada kuartal ketiga juga telah menipis, lantaran negara ini telah kembali memberlakukan lockdown akibat kasus-kasus baru virus corona terus bertambah.

Duterte telah kembali memberlakukan tindakan penguncian yang lebih ketat di Metro Manila dan provinsi-provinsi terpencil dari 4 Agustus hingga 18 Agustus. Meski langkah lockdown sebelumnya telah jelas melumpuhkan bisnis dan perdagangan negara itu.

Langkah penguncian sebelumnya juga telah membuat tingkat pengangguran April membengkak ke rekor 17,7%, atau setara dengan 7,3 juta orang pengangguran baru, menurut Otoritas Statistik Filipina.

Namun demikian, pemerintah nampaknya tidak punya pilihan lain, sebab kasus corona Filipina kini telah meningkat pesat. Menurut Worldometers, angka kasus corona Filipina telah mencapai 115.980 kasus dengan 2.123 kematian dan 66.270 orang sembuh. Ini menjadikannya negara dengan kasus COVID-19 tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah Indonesia.

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *