EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Hutan Mangrove Pering Jadi Wisata Andalan Natuna

 


NATUNA - Pemerintah Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau serius mengembangkan wisata mangrove Pering, Kelurahan Bandarsyah, Kecamatan Bunguran Timur. 

Pengembangan wisata mangrove ini juga sebagai bentuk menjaga kelestarian alam. Mengingat, mangrove merupakan salah satu ekosistem hutan yang sangat penting bagi keberlanjutan alam, karena menjadi tempat pemijahan ikan dan biota air lainnya.


Kelestarian ekosistem mangrove, berdampak besar pada meningkatnya produktivitas biota air yang sebagian besar dimanfaatkan oleh manusia, termasuk tempat wisata.

Dikembangkanya wisata mangrove terluas di Kepulauan Riau ini, bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.


Bupati Natuna, Wan Siswandi mengatakan, pariwisata dan budaya menjadi salah satu sektor strategis unggulan daerah, karena selaras dengan program nasional. Pariwisata dan budaya merupakan ujung tombak pembangunan yang dapat menggerakan perekonomian rakyat. 

"Dengan adanya wisata mangrove ini, Natuna ada menu wisata lain. Bisa wisata budaya, alam, pantai, dan ini mangrove. Kita nanti akan siapkan sarana dan infrastrukturnya,” Kata Wan Siswandi, Jumat (11/03/2022).


Dalam pengembangannya, serta bagian dari implementasi pembangunan pariwisata, seluruh sektor turut menopang pengembangan destinasi wisata, sehingga diharapkan mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan meningkatkan perekonomian. Masyarakat sekitar diminta untuk melayani wisatawan yang berkunjung di Natuna, seperi keluarga. Pemkab Natuna, juga akan bekerjasama dengan pemilik penginapan yang ada di Kabupaten Natuna. Para wisatawan harus diarahkan ke seluruh daerah wisata Natuna.


"Setiap ada kunjungan ke Natuna, kita minta pemandu wisata di resort atau penginapan mengarahkan pengunjungnya ke wisata mangrove. Tujuannya meningkatkan ekonomi masyarakat," imbuhnya. Sementara itu, pembangunan wisata mangrove ini menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp2,2 miliar. Dana tersebut digunakan untuk membangun infrastruktur wisata mangrove seperti pembuatan pelantar dan pembukaan jalan.


Panjang pelantar pada wisata mangrove ini 1.015 meter dengan lebar dua meter. Hal ini menjadikannya sebagai wisata mangrove terluas di Provinsi Kepulauan Riau. Wisata mangrove ini akan dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Darwis) yang ada di Pering.

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *