Batam Masih Jadi Surga Penyelundupan Balpres Pakaian Bekas Asal Singapura

 

Tumpukan balpres baju bekas ini ditimbun di sebuah ruko di Tiban Sekupang. Foto/kepriupdate

BATAM - Penyelundupan balpres pakaian bekas seakan masih jadi praktek menggiurkan di Kota Batam.

Salah satunya barang impor asal Singapura itu bisa masuk dan ditimbun di Ruko Tiban Point No. 20-24, Kelurahan Tiban Indah, kecamatan Sekupang, Kota Batam. 

Padahal pemerintah melarang importasi baju bekas. Hal ini diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 18 Tahun 2021 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 40 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 18 Tahun 2021 Tentang Barang Dilarang Ekspor dan Barang Dilarang Impor.

Menurut Sitopu, gudang balpres tersebut diketahui milik seorang wanita bernama Raya yang tak lain adalah bosnya sendiri. "Iya, ini punya ibu Raya, kebetulan dia lagi di luar Kota pak," ucap Sitopu, Jumat (6/1/2023).

Selain pakaian bekas, di gudang itu ada juga karungan berisikan tas dan sepatu untuk diedarkan di beberapa wilayah kota Batam seperti pasar Aviari Batuaji dan sejumlah pasar kaget yang tersebar di beberapa titik di Kota Batam. 


"Ada tas juga sepatu pak. Tugas saya hanya mengantar ke pasar seken Aviari Batuaji dan ke sejumlah pasar kaget," jelasnya.

Sementara itu, Raya membenarkan terkait kepemilikan gudang Balpres tersebut.  L"Ya, itu memang benar punya saya. Emang kenapa. Ada yang salah ya?" ucap Raya ketika dikonfirmasi wartawan melalui sambungan telepon selulernya. 

Wanita ini juga mengakui asal barang tersebut dari Singapura. Namun terkait bisnis ilegal yang dijalankannya itu, ia berdalih tak paham undang-undang.

"Saya tidak tahu undang-undang. Yang penting saya jualan. Kita punya toko di Aviari. Saya juga mengecer ke Pasar Kaget Merlion," katanya.

Hingga berita ini diterbitkan, wartawan masih berupaya melakukan konfirmasi kepada pihak Bea Cukai Batam. Terkait balpres pakaian bekas.(fah)

Editor : Teguh

Berita Terkait: