EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

PBB Perkirakan Korban Tewas Gempa Turki-Suriah Tembus 50.000 Jiwa

Seorang anak korban gempa Turki 7,8 SR terlihat bersedih melihat kondisi tempat tinggalnya yang rata dengan tanah. (Foto /Getty).


ISTANBUL - Sejauh ini sudah 30 ribu jiwa lebih meninggal akibat gempa bumi di Turki dan Suriah. Ini merupakan data terakhir yang berhasil dihimpun.

"Korban tewas gempa bumi Turki-Suriah lewati 30.000," cuit The Spectator Index lewat akun Twitternya, Minggu (12/2/2023).

Data korban tewas akibat gempa bumi tersebut diperkirakan bisa bertambah. Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memperkirakan korban tewas bisa mencapai 50 ribu jiwa lebih.

Kepala Penanganan Bencana PBB Martin Griffiths mengatakan korban tewas akan "berlipat ganda atau lebih" dari jumlah korban terkini.

Saat tiba di kota Kahramanmaras, pusat gempa 7,8 skala Richter, pada Sabtu (11/2/2023), Martin mengaku pihaknya belum benar-benar menghitung jumlah korban tewas. Menurut pejabat dan petugas medis, korban tewas lebih banyak di Turki.

PBB juga menemukan fakta korban selamat harus berhadapan dengan cuaca dingin. PBB menyebut setidaknya 870 ribu orang sangat memerlukan makanan hangat baik di Turki maupun Suriah. Setidaknya sebanyak 5,3 juta orang di Suriah kemungkinan telah kehilangan tempat tinggal.

Sementara itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengucurkan dana US$42,8 juta untuk mengatasi kebutuhan kesehatan darurat.

Saat ini, badan bencana Turki melaporkan lebih dari 32 ribu orang dari organisasi Turki dan 8.294 penyelamat internasional terjun dalam upaya pencarian korban.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi memerintahkan Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhamad Iqbal berkantor di lokasi gempa. Iqbal diminta berkantor di Adana. Daerah itu adalah wilayah terdampak gempa Turki.

Selain itu, Adana adalah tempat debarkasi bantuan kemanusiaan yang telah ditetapkan Pemerintah Turki.(par)




Sumber : Cnnindonesia
Editor : Teguh