Upacara apel kesiapan pencegahan kebakaran hutan tingkat Kota Batam dipusatkan di Mapolresta Barelang, Jumat (5/5/2023). Foto/Febri |
BATAM - Wali Kota Batam, Muhammad Rudi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut serta bersinergi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kota Batam menjaga kelestarian hutan.
Hal itu disampaikan Rudi saat menjadi inspektur apel deklarasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Mako Polresta Barelang. Pihaknya mengajak peran elemen masyarakat untuk ikut serta berkomitmen mencegah Karhutla di Batam.
"Menurut perkiraan BMKG, cuaca panas melanda Indonesia sampai Oktober 2023. Karena itu, kita dituntut siap siaga menghadapi dan menanggulangi Karhutla," kata Rudi, Kamis (4/5/2023).
Rudi menjelaskan upaya pencegahan dilakukan melalui imbauan dan patroli secara terpadu akan dilakukan di tempat-tempat yang menjadi titik kerawanan Karhutla. Untuk itu peralatan mendukung dan personel perlu disiapkan, serta koordinasi dan cara bertindak antar instansi perlu disolidkan.
"Siapa dan berbuat apa dalam menjaga Kota Batam dari terjadinya Karhutla, harus dikoordinasikan," katanya.
Menurutnya, kejadian kebakaran lahan tidak mengenal batasan seperti hutan lindung, cagar biosfer, hutan tanaman industri, perusahaan perkebunan. Hal ini menunjukkan bahwa penyelesaian kebakaran hutan dan lahan tidak bisa dilakukan secara parsial masing-masing pihak.
"Perlu kerjasama yang baik seluruh stakeholder di Kota Batam," jelasnya.
Warga Batam telah merasakan dampak suhu panas hingga 33 derajat celcius selama bulan April lalu. Dimana saat bersamaan umat Islam tengah menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
"Lemas kita dibuat cuaca panas. Ini dampak dari pemanasan global akibat keserakahan manusia membabati hutan sehingga ozon bocor akibat oksigen bumi berkurang," kata Dedi, warga Tembesi.(fah)
Editor : Teguh