 |
| Kantor bahasa Provinsi Kepri melakukan audiensi dengan Sekda Natuna. Foto/Rusdi |
NATUNA - Sekretaris Daerah Kabupaten Natuna, Boy Wijanarko menerima audiensi Kepala Kantor Bahasa Provinsi Kepulauan Riau, Rahmat yang hadir bersama anggota Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional Pembinaan Bahasa dan Hukum (KKLP Pembahu).
Sekda Boy didampingi oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Natuna, Said Muhammad Fadlly, serta perwakilan semua bagian dan bidang di lingkungan Setda dan Disdikbud Kabupaten Natuna.
Audiensi berlangsung di Ruang Rapat Setda Kabupaten Natuna, Jalan Batu Sisir, Bukit Arai, Kecamatan Bunguran Timur pada Rabu (06/03/2024).
Dalam audiensi tersebut, Kepala Kantor Bahasa Provinsi Kepri, Rahmat, S.Ag., M.Hum menyampaikan bahwa kunjungan yang dilakukan berkaitan dengan program Pembinaan Pengutamaan Bahasa Negara di Ruang Publik dan Dokumen yang sudah memasuki tahun ketiga.
Di kabupaten Natuna, Sekretariat Daerah dan Disdikbud menjadi lembaga binaan karena dua lembaga ini cukup strategis menjadi contoh serta diharapkan menjadi motor penggerak program pembinaan bahasa untuk lembaga-lembaga di bawahnya.
"Sesuai dengan petunjuk teknis yang telah ditetapkan, Kantor Bahasa Provinsi Kepulauan Riau pada tahun ini akan mengevaluasi peningkatan kualitas kebahasaan lembaga dan mengapresiasi lembaga dengan peningkatan kualitas kebahasaan terbaik," ungkapnya.
Pada kesempatan itu pula, tim dari Kantor Bahasa memaparkan hasil analisis ruang publik dan dokumen tahun sebelumnya. Hasil analisis tersebut menjadi acuan lembaga binaan untuk melakukan perbaikan kualitas kebahasaan di ruang publik dan persuratan. Perbaikan itulah yang kemudian dinilai oleh tim pada tahap evaluasi yang direncanakan dilaksanakan pada Agustus atau September mendatang.
Sementara Sekda Natuna, Boy Wijanarko menyampaikan pihaknya menyambut baik jalannya program pembinaan bahasa di ruang publik dan dokumen ini.
Menurut Boy, saat ini Sekretariat Daerah dan Disdikbud Natuna terus mendukung program ini dengan komitmen memperbaiki data ruang publik yang masih belum sesuai dan membenahi bahasa persuratan di dua lembaga tersebut.
"semoga dua lembaga ini dapat menjadi lembaga-lembaga yang mampu menjadi contoh untuk praktik baik bahasa di ruang publik dan dokumennya," tutup Boy.(rus)
Editor: Rozi
