Oliv didampingi kedua orang tuanya usai bersilaturahmi dengan Bupati Natuna Wan Siswandi. Foto/Rusdi |
NATUNA - Sahidin, seorang petani sederhana, mengangkat kepalanya dengan bangga. Putrinya, Oliv, kini tengah bersiap menempuh pendidikan di Universitas Pertamina berkat beasiswa yang ia peroleh. Sesuatu yang dulu hanya bisa ia bayangkan kini menjadi kenyataan.
Pada Jumat, 6 September 2024, di Ruang Rapat Kantor Bupati Natuna, Bupati Wan Siswandi mengadakan pertemuan khusus dengan 15 mahasiswa penerima beasiswa Pertamina.
Acara ini bukan hanya seremoni, melainkan simbol harapan bagi keluarga-keluarga sederhana seperti Sahidin. Dengan didampingi Wakil Bupati Rodhial Huda, Bupati Natuna memberikan dukungan moral dan motivasi kepada para mahasiswa yang akan segera meninggalkan kampung halaman mereka untuk mengejar impian.
Wan Siswandi, dalam sambutannya, menekankan pentingnya pendidikan sebagai jembatan untuk memperbaiki kualitas hidup dan memajukan daerah.
“Program kuliah gratis ini bukan hanya bantuan, tetapi juga peluang yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh anak-anak Natuna, terutama bagi mereka yang berasal dari keluarga petani, nelayan, atau masyarakat kecil lainnya,” ujar Bupati.
Sebanyak 12 dari 15 mahasiswa yang menerima beasiswa berasal dari keluarga dengan latar belakang sederhana, termasuk petani seperti Sahidin. Bagi Sahidin, kesempatan ini bagaikan anugerah tak terduga.
Dengan mata berkaca-kaca, ia menceritakan betapa sulitnya kehidupan sebagai petani, di mana impian untuk menyekolahkan anak hingga perguruan tinggi kerap kali hanya sebatas angan.
"Alhamdulillah, saya sangat bersyukur. Terima kasih kepada Bapak Bupati dan semua pihak yang peduli pada pendidikan di Natuna. Anak saya kini memiliki harapan untuk masa depan yang lebih baik," ungkap Sahidin dengan suara bergetar.
Pemerintah daerah, bersama Pertamina, telah menunjukkan komitmen nyata dalam membuka akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu. Program beasiswa ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi Oliv dan mahasiswa lainnya untuk melanjutkan pendidikan, tetapi juga menjadi harapan baru bagi masa depan Natuna. Harapan bahwa generasi muda dari berbagai latar belakang sosial dapat meraih prestasi dan kelak berkontribusi membangun daerah mereka.
Para mahasiswa yang hadir di ruangan itu bukan hanya calon sarjana, mereka adalah simbol harapan dari keluarga-keluarga yang menaruh mimpi besar di pundak mereka. Sebuah tanggung jawab yang akan mereka bawa saat menempuh perjalanan panjang di dunia pendidikan.
"Jangan kecewakan orang tua, daerah, dan diri kalian sendiri. Manfaatkan kesempatan ini dengan sungguh-sungguh," pesan tegas Bupati Wan Siswandi mengakhiri pertemuan.
Dan di antara semua yang hadir, Sahidin tersenyum penuh haru. Putrinya, yang dulu ia ajak membantu di ladang, kini akan menorehkan cerita baru, membawa harapan keluarga mereka ke jenjang yang lebih tinggi.(rus)
Editor: taher