EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

BPOM Kepri Bakar Susu Dupro dan Memax

BATAM - Pihak PT Meksindo Mitra Perkasa selaku distributor susu Dupro dan Mamex hanya mampu menarik kembali sebanyak 3.490 kotak susu yang diduga mengandung bakteri. Padahal perusahaan ini, sudah mendistribusikan sebanyak 6.077 kotak susu selama dua bulan di Kepri.

Hal itu terungkap dari pemusnahan susu merek Dupro dan Memax yang berlangsung di Kawasan Penampungan Limbah Industri (KPLI) Selasa (20/8).  Artinya ada sekitar 2.587 susu yang diduga sudah beredar dandibeli oleh warga Kepri. Dilihat dari harga susu ini, diperkirakan anak-anak yang mengkonsumsi susu ini merupakan anak dari keluarga perekonomian menengah ke atas.

Harga susu Dupro dan Memax bervariasi dan tergatung dengan bobot setiap kemasannya. Hanya saja rata-rata harganya diatas rata-rata susu produksi lokal.

Awalnya General Manager (GM) PT Meksindo Mitra Perkasa Jasen saat ditanya jumlah susu yang beredar mengelak menyebutkan jumlah susu yang mereka pasok ke Kepri. Menurutnya pihaknya sudah memaksimalkan penarikan kembali produk susu yang sudah beredar, khususnya untuk wilayah Tanjungpinang dan Batam.

Menurutnya, akibat penarikan susu yang diduga mengandung bakteri ini pihaknya mengalami kerugian ratusan juta. "Tapi kerugian itu tak perlu dipikirkan dan kami juga sedang mengupayakan klaim ganti rugi ke pihak produsen. Yang terpenting agar susu yang diduga mengandung bakteri ini bisa ditarik dari pasaran," sebutnya.

Sedangkan, Kepala BPOM I Gusti Ayu Adhi Aryapatni mengakui masih banyaknya susu merek Dupro dan Memax yang sudah terlanjur beredar.

"Warga yang sudah terlanjur membeli susu ini harap mengembalikan ke toko tempat mereka membeli dan dananya akan dikembalikan lagi," terang I Gusti Ayu Adhi Aryapatni.

Menurut I Gusti Ayu Adhi Aryapatni dugaan kadungan bateri disusu itu pertama kali diungkapkan oleh pemerintah Selandia Baru. Karena temuan tersebut akhirnya pihak produsesn memutuskan untuk menarik kembali produk mereka yang sudah beredar.

Untuk uji laboratarium sendiri, sambungnya hasilnya belum keluar. Namun dari rujukan kandungan yang ada di susu itu, memang berpotensi menimbulkan bakteri seperti toksin.

"Dampak toksin ini bisa membuat anak panas atau mencret karena menganggu pecernaan," tegasnya.

Sebanyak 3.490 susu yang berhasil ditarik itu, kemarin dimsnahkan dengan cara dbakal melali insenerator milik PT Desa Air Cargo yang ada di Kawasan KPLI, Kabil, Nongsa. Pemusnahan susu yang diduga mengandung bakteri itu disaksikan langsung oleh pihak BPOM dan pihak distributor dari PT Meksindo Mitra Perkasa. (boy)