EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Anting sebagai bukti pemerkosaan

* Agus ditetapkan sebagai tersangka
TANJUNGPINANG- Sebuah anting yang dipakai oleh anak tiri Agus (40), menjadi

petunjuk bagi penyidik Satuan Reskrim Polres Tanjungpinang, untuk menetapkan

Agus seorang residivis tersebut sebagai tersangka penculikan dan pemerkosaan

terhadap anak-anak. Agus sebelum tidak mengakui perbuatanya setelah delapan

saksi menyatakan dirinya pelaku pemerkosaan dengan dalih meminta korban

menunjukan sebuah alamat.

Agus yang merupakan residivis pencurian itu ditangkap di rumahnya kawasan

Tanjungunggat, Jumat (30/8) sekitar pukul 14:00 WIB. Agus diamankan setelah

orang tua korban Bunga (9), melaporkan pemerkosaan terhadap anaknya di

kawasan Hanaria, kilometer 13 Jalan Baru arah Tanjunguban.

Bunga yang baru saja pulang dari sekolah SD di Tanjungpinang Timur, usai

latihan menari berhasil dibujuk pelaku untuk menunjukan Jalan Ganet. Saat

itu Bunga yang berjalan bersama dua temanya, tetap mau naik motor Satria FU

yang di kendarai pelaku. Padahal saat itu dua teman Bunga sudah melarang,

dengan mengatakan bahwa Agus adalah penculik.

Dengan paha berdarah, Bunga pulang ke rumah dari Hanaria dengan berlari

sempoyongan karena menahan sakit fi kemaluannya. Warga yang melihat Bunga

langsung mendekati dan membantu korban berjalan ke rumahnya. Siswa kelas 3

Sekolah Dasar itu akhirnya dibawa ke RSUP kilometer 8 untuk divisum dan

diobati, sedangkan orang tuanya melaporkan ke polisi.

Dalam waktu beberapa jam, polisi berhasil menangkap pelaku karena kejadian

terhadap Bunga, sudah kejadian ketiga dalam sebulan terakhir. Pertama di

kawasan Kijang lama dan kedua di kawasan jalan Merpati. Walau tiga korban

dan 5 saksi lainya sudah menyatakan Agus sebagai pelaku, namun Agus tetap

menampik tuduhan tersebut. Sehingga polisi mencari alat bukti lainya, dan

memperoleh anting milik Bunga yang digunakan oleh anak tiri pelaku.

Untuk menguatkan bukti lainya, Kasat Reskrim AKP Memo Ardian SiK mengatakan

pihaknya membawa pakaian korban yang ada bercak darah ke laboratorium Polri

di Medan. Rabu (4/9) penyidik sudah berangkat ke Medan untuk menguji sampel

darah tersebut. (Dimas Wijaya)