Jakarta - Sebanyak 120.000 ton kedelai impor akan masuk ke pasar Indonesia dalam 2 minggu ke depan. Harapannya, kedelai impor tersebut bisa meredam harga kedelai yang kini terus meroket beberapa pekan terakhir.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurthi selepas mengikuti rapat koordinasi bahan pangan di Kantor Menko Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (4/9).
"Dalam hitungan satu atau dua minggu akan ada 120.000 ton akan segera masuk," kata Bayu, seperti diwartawakan Detik.com.
Importasi kedelai untuk menjaga ketersediaan kedelai di dalam negeri, agar perajin tahu dan tempe bisa kembali menjalankan usahanya dengan membeli bahan baku yang harganya lebih murah.
"Sehingga, pasokannya akan terjamin dalam waktu 1-2 bulan ke depan," lanjutnya.
Kembali Bayu menegaskan kebijakan impor bersifat sementara tujuannya untuk mengamankan harga kedelai di para petani lokal. Impor akan dilakukan jika pasokan dari dalam negeri kurang.
"Untuk harga kita mengamankan harga kedelai. Kita amankan harga petani, yang menjadi kunci adalah memastikan kedelai tersedia. Ini menjadi prioritas," tegasnya.(sumber_detik.com)
EKONOMI
- Tingkatkan Layanan, BP Batam Gelar FGD Aturan Asal Barang dan Penerbitan SKA
- BP Batam Launching Dashboard dan Duta Investasi, Jawab Keluhan Pelaku Usaha Secara Cepat, Tepat, Transparan
- Kepala BP Amsakar Buka Batam Investment Forum 2025, Dorong Optimisme Iklim Investasi
- Serap Aspirasi Pengusaha, BP Batam Siapkan Solusi Bagi Para Investor
NASIONAL
POLITIK
- Marak Gula Merah Oplosan di Pasar, DPRD Batam Panggil Disperindag, Dinkes dan BPOM
- PAD Tak Pernah Tercapai, Banggar DPRD Batam Usulkan Moratorium Parkir Tepi Jalan
- DPRD Batam Gelar Paripurna Penyampaian Nota Keuangan Perubahan APBD 2025
- Banggar DPRD Batam Beri Rekomendasi dan Catatan Terkait Penggunaan APBD 2024 Oleh Pemko

