EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Pencarian MAS Lebih Sulit Dibanding Air France

MH370 di Samudra HindiaAUSTRALIA - Pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 telah memasuki hari ke 15, setelah dilaporkan hilang kontak pada 8 Maret 2014 lalu.

Jika dibandingkan dengan pencarian pesawat Air France yang jatuh ke Samudera Atlantik pada tahun 2009, dengan jumlah korban tewas sebanyak 228 orang, pencarian MAS jauh lebih sulit.
 
"Pencarian pesawat MH370 jauh lebih sulit dibandingkan pencarian Air France 447," kata Kepala investigasi kecelakaan Air France, Alain Bouillard.

Pencarian pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 yang berlangsung di Samudera Hindia akan menjadi tantangan keras dari tim pimpinan Australia. Sebab, pakar oseanografi menyatakan, wilayah itu merupakan salah satu lokasi paling mengerikan di dunia.
 
Pencarian pesawat MH370 akan terfokus pada wilayah temuan dua puing mencurigakan, yakni di wilayah berjarak 2.500 kilometer sebelah barat daya Perth, Australia. Tim diminta waspada dengan gelombang besar di Samudera Hindia.
 
”Kondisi (wilayah) sangat keras, setelah Anda sampai di sana pengaruh arus dari Antartika mulai datang,” kata Erik van Sebille, pakar oseanografi pada Universitas New South Wales, Sydney, Jumat (21/3/2014).
 
Van Sebille, yang berada di kapal penelitian untuk wilayah itu pada bulan Desember 2013, mengatakan, dalam kondisi tenang pun, wilayah Samudera Hindia sangat menantang.

”Ini bukan suatu daerah di mana Anda ingin berada untuk waktu yang sangat lama, menghabiskan waktu seminggu mencari pesawat,” ujarnya, seperti dilansir New Straits Times.
 
Nathan Bindoff, profesor oseanografi di Universitas Tasmania, berujar; ”Sektor Samudera Hindia merupakan daerah yang memiliki angin kencang dan gelombang besar”. ”Ini adalah sektor angin terkencang dari laut selatan,” katanya.
 
Bindoff mengatakan kapal biasanya hanya melihat satu kapal lainnya setelah melakukan pelayaran 50 hari di daerah tersebut. ”Dalam beberapa hal, mata lebih mata dekat ke Antartika daripada ke laut selatan,” ucapnya.

sumber: sindonews.com