[caption id="attachment_3697" align="alignleft" width="290"]
BATAM - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam bersikeras tak menyelewengkan dana pelatihan tenaga kerja untuk mata anggaran tahun 2014.
Namun saat dikonfirmasi soal data riilnya, Kepala Disnaker Batam Zarefriadi melalui Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Kerja, Maudi Vera, bersikeras tak mau membukanya. Bahkan ia terkesan plin-plan dalam memberikan keterangan terkait biaya dan jumlah tenaga kerja yang ikut pada pelatihan tersebut.
Maudi sapaan akrabnya, berdalih bahwa data yang sebelumnya diberikan kepada AMOK masih belum lengkap. "Kemarin kan saya ngitungnya nggak pakai kalkulator. Dan saya hanya melihat dari kertas ini, karena staf saya kemarin sudah pulang," ujar Maudi sembari menunjukkan kertas yang dimaksud di ruang kerjanya, Rabu (28/1/2015).
Seperti diberitakan sebelumnya dia menyampaikan bahwa dana pelatihan tenaga kerja tahun 2014 ada sebesar Rp 2,8 miliar. Dana tersebut dipergunakan untuk melatih 580 tenaga kerja.
Sementara siang tadi perempuan berambut sebahu ini mengungkapkan jika biaya yang telah dihabiskan pada proyek pelatihan tenaga kerja tahun 2014 mencapai Rp 4.531.644.500. Dana itu dihabiskan untuk melatih 1.050 tenaga kerja.
Anehnya, dia juga pernah menyampaikan data kepada salah media lokal di Batam, bahwa anggaran pelatihan tenaga kerja tahun 2014 totalnya mencapai Rp 1,9 miliar untuk 490 tenaga kerja. Hal ini patut diduga benar adanya penyelewengan dana pelatihan tenaga kerja tersebut.
"Nggak mungkinlah saya menyelewengkan anggaran tersebut. Dan saya juga mengklarifikasi soal berita kemarin yang Anda beritakan di AMOK terkait serikat buruh yang katanya tak dilibatkan. Ada empat serikat buruh kok yang saya libatkan, seperti pak Saiful Badri (SPSI), Yoni (SPMI), terus Heri saya lupa dari serikat mana. Jadi tidak benar kalau pelatihan itu tidak transparan," pungkas Maudi. (red/amok)