» » Hadirkan Founding Father, Alumni SEFT Batam Akan Gelar Training 21-22 November 2015

Hadirkan Founding Father, Alumni SEFT Batam Akan Gelar Training 21-22 November 2015

Senin, 19 Oktober 2015 06.57 WIB

 

 

[caption id="attachment_7064" align="alignleft" width="290"]Edy Hardi, Senior SEFTer Batam (tengah) berdiskusi dengan alumni membahas rencana TS dengan mendatangkan founding father Ahmad Faiz Zainuddin. foto: taher Edy Hardi, Senior SEFTer Batam (tengah) berdiskusi dengan alumni membahas rencana TS dengan mendatangkan founding father Ahmad Faiz Zainuddin. foto: taher[/caption]

BATAM - Alumni Spritual Emotional Freedom Technique (SEFT) di Kota Batam menggelar silaturahmi di Restoran Terapung Saung Sunda Sawargi Bengkong, Minggu petang (18/10/2015).

 

Pertemuan itu sengaja diadakan untuk membahas rencana pelaksanaan Training SEFT (TS), yang akan digelar pada 21-22 November mendatang.

 

Edy Hardi, Senior SEFTer Batam mengatakan meski sempat vakum sekitar setahunan lebih, TS kali ini diperkirakan akan jauh berbeda dengan kegiatan sebelum-sebelumnya.

 

"Pembedanya adalah karena pak Faiz (Ahmad Faiz Zainuddin) pendiri SEFT akan langsung jadi trainer selama dua hari full," ujar Edy Hardi kepada kepriupdate.com.

 

Menurut Edy, mulai sejak Oktober 2015 pendaftaran peserta tidak ada lagi menggunakan sistem, seperti misalnya sistem Logos.

 

"Jadi sekarang murni pakai EO (even organizer). Ya, kita para alumni inilah yang akan menggarapnya. Semua para alumni ini dapat berkontribusi mengajak peserta pada pelaksanaan TS dengan mendatangkan pak Faiz," jelasnya.

 

Selain itu, para alumni SEFT Batam juga membahas rencana pembentukan posko terpadu bagi para alumni untuk lokasi praktik, sekretariat dan juga tempat berdiskusi.

 

"Kita berharap dengan hadirnya pak Faiz ke Batam, mampu menggaungkan kembali SEFT yang telah terbukti banyak manfaatnya. Ini kesempatan emas juga buat para alumni untuk upgrading dari pendirinya langsung," pungkasnya.

 

Sekadar diketahui, alumni SEFT di Batam jumlahnya lebih kurang mencapai 300-an orang. Mereka berasal dari kaum intelektual, para guru, tokoh agama, pejabat, pengusaha, karyawan, ibu rumah tangga, mahasiswa hingga jurnalis. (taher)