EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Soerya Ajak Pelaku Bertobat, Sani Mengaku Jadi Korbannya

 

 

[caption id="attachment_7387" align="alignleft" width="290"]Cagub Kepri Soerya Respationo (kiri) dan Muhammad Sani (kanan). foto: wawan/kepriupdate Cagub Kepri Soerya Respationo (kiri) dan Muhammad Sani (kanan). foto: wawan/kepriupdate[/caption]

BATAM - Di akhir acara debat calon gubernur Kepri di hotel Pasifik, Selasa (24/11/2015) kedua pasangan menyampaikan pesan-pesan kepada para calon pemilihnya di seluruh pelosok wilayah ini.

 

Soerya misalnya mengaku akan bekerja sepenuh hati serta mengajak pasangan nomor satu melaksanakan pilkada dengan penuh keceriaan, kegembiraan dan persaudaraan.

 

"Karena pilkada adalah pesta, kita menghindari pilkada kampanye hitam. Kalau masih ada yang black campaign kita doakan agar mereka kembali ke jalan yang benar, semoga mereka cepat bertobat," kata Soerya.

 

Ia mengatakan pemimpin harus bisa melindungi, mengayomi, memotivasi, serta memberi solusi atas permasalahan yang dihadapi masyarakatnya.

 

"Ayo kita bergembira pada pilkada 9 Desember mendatang, coblos nomor urut dua," tutup Soerya.

 

Sementara itu HM Sani menegaskan kepada para pemilih untuk terus bersatu, dan teruskan pembangunan dengan mencoblos nomor urut satu.

 

"Kenapa bersatu? Karena dengan persatuan persaudaraan dan kebersamaan inilah pemilu bisa dilakukan dengan baik," ujar Sani.

 

Bicara black campaign menurut Sani, justru dirinyalah orang yang selalu jadi korbannya. Ia kerap dituduh sudah tua. "Tapi itu tidak masalah, saya punya semangat, saya masih punya visi-misi, artinya saya belum tua," ujar Sani.

 

"Lima tahun adinda Soerya bersama kami. Tidak dipungkiri kalau sukses membangun itu adalah keberhasilan kita, dan kalau ada yang kurang itu adalah tanggungjawab saya," pungkas Sani. (wawan)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *