BATAM – Para peserta mengeluhkan sulitnya klaim Jaminan Hari Tua (JHT) di Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Batam 1 di Nagoya.
Warga yang mengurus langsung pencairan JHT ini terpaksa menginap di Kantor BPJS selama berhari-hari demi mendapatkan nomor antrean. Sementara oknum-oknum pejabat BPJS yang telah kongkalikong dengan calo diduga justru mengeruk keuntungan dari pencairan JHT ini.
Hal ini diperparah lagi dengan minimnya pengetahuan warga tentang adanya pelayanan klaim elektronik (e-Klaim) JHT yang sudah dijalankan sejak akhir tahun 2015 lalu.
Oci (45), salah satu warga mengaku sejak hari Senin (1/2/16) dini hari, pukul 01.30 WIB sudah mengantre di kantor BPJS Batam, tapi hingga hari ini, Selasa (2/2/16) pukul 15.15 WIB tak kunjung ada kepastian.
“Saya sudah menginap di sini dari hari Senin mas, tapi sampai hari ini(Selasa,red) belum juga ada hasil. Ini saya terpaksa akan menginap lagi,” ujar warga Nongsa tersebut pasrah.
Hal senada juga disampikan, warga Batuaji bernama Rudi. Ia mengaku pernah mencoba menggunakan layanan e-klaim untuk mencairkan JHT, tapi tidak berhasil masuk. Akhirnya ia juga terpaksa menginap di Kantor BPJS Batam 1 untuk mendapatkan antrean.
“Saya sudah coba berkali-kali pakai e-Klaim, tapi tidak bisa masuk. Kadang sudah masuk tapi dapat balasannya bisa seminggu kemudian,” ujarnya.
Sementara itu, petugas keamanan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Batam 1, Nagoya berinisial HD ketika dikonfirmasi mengaku bahwa setiap harinya ada sekitar 150 orang pemohon klaim JHT yang dilayani, ditambah dengan 25 orang kuota tambahan. Tapi kuota tambahan tersebut tidak bisa dipastikan waktunya.
“Untuk penambahan kuota 25 orang itu, waktunya tidak bisa ditentukan. Pokoknya siapa yang mau menunggu saja,” ujarnya enteng.
Ia mengatakan bahwa untuk pencairan JHT di BPJS Cabang Batam 1, tidak lagi menggunakan nomor antrean. Warga yang sudah melengkapi berkas akan dilayani oleh petugas yang ada.
Kepala Bidang Pelayanan BPJS Cabang Batam 1, Tita Asroni belum berhasil dikonfirmasi. Petugas keamanan yang ditanya mengaku Asroni tidak berada di kantor karena sedang mengikuti rapat.
“Beliau lagi rapat mas, ini ada kartu nama Bapak Ari. Silakan lewat beliau saja untuk konfirmasinya,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya tingginya permintaan dari masyarakat untuk mencairkan dana JHT, diduga dimanfaatkan oleh oknum pejabat di BPJS Ketenagakerjaan Batam untuk mengeruk keuntungan pribadi.
Oknum pejabat tersebut diduga telah kongkalikong dengan para calo untuk mencari para pekerja di Batam yang ingin melakukan pencairan dana JHT.
Bahkan para calo ini dengan terang-terangan telah menyebar brosur di beberapa lokasi di wilayah Batam untuk melayani jasa pencairan dana JHT di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Batam 1 Nagoya.
Celakanya, modus yang dilakukan oknum pejabat dengan para calo ini justru menggunakan celah pelayanan E-klaim JHT yang selama ini justru terkesan kurang disosialisasikan oleh BPJS Ketenagakerjaan di Batam. (CR2/CR3/AMOK Group)
EKONOMI
- BP Batam Jemput Bola, Serap Aspirasi dan Tantangan para Pelaku Usaha di Kawasan Industri
- Tarif Listrik Industri Naik, Usep RS : PLN Batam Surati Kementerian ESDM Tinjau Kembali HGBT
- BP Batam Terima Kunjungan Kedubes Inggris, Kuatkan Hubungan Bilateral dan Partnership
- PLN Batam Peringati Hari Kebangkitan Nasional, Bangkit Tanpa Sandaran Subsidi
NASIONAL
- Wakili Presiden Prabowo, Deputi IV BP Batam Sampaikan Kesan Mendalam Pasca Pelantikan Paus Leo XIV di Vatikan
- Presiden Prabowo Tugaskan Deputi BP Batam Hadiri Pelantikan Paus Leo XIV di Vatikan
- Kapoldasu Diminta Beri Reward Tim Irwasda Pembasmi Narkoba di Asahan
- SMSI Tunjukkan Peran Strategis Media Siber Lokal dalam Peringatan Hari Kebebasan Pers Sedunia
POLITIK
- Prabowo Panggil Jajaran Pimpinan BP Batam Bahas Langkah Strategis Percepatan Investasi
- Wakil Kepala BP Batam Minta Rieke Tak Sebar Hoax Kekerasan-Kriminalisasi Warga Rempang
- Ketum Forum Pemred SMSI Kecam Pernyataan Hasan Nasbi, Beri Saran agar Lebih Bijak
- Kepala BP Amsakar Achmad dan Wakilnya Hadiri Rapat Paripurna DPRD Kota Batam
