KEPRIUPDATE.COM
Dengki dapat merayapi hati orang yang sakit, karena orang dengki itu merasa lebih hebat, tidak ingin kalah, ingin dianggap ataupun membesar-besarkan diri. Tidak mungkin seseorang merasa iri kepada orang yang dianggapnya lebih “kecil” atau lebih lemah.
Sebuah pepatah Arab berbunyi Kullu dzi ni’matin mahsuudun. Artinya setiap yang mendapat kenikmatan pasti didengki.
Allah subhanuhu wata’ala berfirman: Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki. (AI Falaq : 1, 2 dan 5).
Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda: “Ada tiga hal yang menjadi akar semua dosa. Jagalah dirimu dan waspadalah terhadap ketiganya. Waspadalah terhadap kesombongan, sebab kesombongan telah menjadikan iblis menolak bersujud kepada Adam. Waspadalah terhadap kerakusan, sebab kerakusan telah menyebabkan Adam memakan buah dari pohon terlarang. Dan jagalah dirimu dari dengki, sebab dengki telah menyebabkan salah seorang anak Adam membunuh saudaranya.” (HR Ibnu Asakir).
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda: “Hindarilah dengki karena dengki itu memakan (menghancurkan) kebaikan sebagaimana api memakan (menghancurkan) kayu bakar.” (Abu Daud).
Hilangnya pahala itu hanyalah salah satu bentuk kerugian pendengki. Perilaku dan sikap pendengki mirip perilaku orang-orang munafik. Di antara perilaku orang munafik adalah selalu mencerca dan mencaci apa yang dilakukan orang lain terutama yang didengkinya.
Jangankan yang tampak buruk, yang nyata-nyata baik pun akan dikecam dan dianggap buruk. Orang yang dengki itu hanya melihat dirinya, dan akan mencari kambing hitam atas kegagalan atau kekecewaan atas hal yang sudah ditetapkan Allah.
Penyakit dengki tidak ada urusan apakah seseorang tersebut fasih berbahasa Arab atau pandai mengutip hadist atau bangga dengan gelar dan titel, ini tanda orang yang belum sampai kepada ilmu, ada yang lebih besar dari Allah di dalam dirinya, dengki.
Allah subhanuhu wata’ala. menggambarkan perilaku itu sebagai perilaku orang munafik. Abi Mas’ud Al-Anshari mengatakan, saat turun ayat tentang infak para sahabat mulai memberikan infak. Ketika ada orang muslim yang memberi infaq dalam jumlah besar, orang-orang munafik mengatakan bahwa dia riya. Dan ketika ada orang muslim yang berinfak dalam jumlah kecil, mereka mengatakan bahwa Allah tidak butuh dengan infak yang kecil itu. Maka turunlah ayat 79 At-Taubah. (Bukhari dan Muslim). (wan/dinarfirst)
EKONOMI
- BP Optimistis, Kehadiran RS Mayapada Berikan Dampak Signifikan Bagi Kemajuan Batam
- BP Batam Apresiasi Keberhasilan PT Mc Dermott Bawa Proyek Baru ke Kota Batam
- Kunjungi Kawasan Industri, BP Batam Serap Aspirasi Pelaku Usaha
- Tampung Aspirasi Pelaku Industri di Batam, BP Batam Segera Ambil Langkah Strategis
NASIONAL
- Wakili Presiden Prabowo, Deputi IV BP Batam Sampaikan Kesan Mendalam Pasca Pelantikan Paus Leo XIV di Vatikan
- Presiden Prabowo Tugaskan Deputi BP Batam Hadiri Pelantikan Paus Leo XIV di Vatikan
- Kapoldasu Diminta Beri Reward Tim Irwasda Pembasmi Narkoba di Asahan
- SMSI Tunjukkan Peran Strategis Media Siber Lokal dalam Peringatan Hari Kebebasan Pers Sedunia
POLITIK
- Sekretaris Daerah Jefridin Apresiasi Para Pengusaha Periklanan Kota Batam
- DPRD Gelar Paripurna Rancangan Perubahan KUA dan PPAS 2025, Ini Kata Wako Amsakar
- Wako Batam Tanggapi Pandangan Umum Fraksi DPRD Terkait RPJMD 2025-2029
- Prabowo Panggil Jajaran Pimpinan BP Batam Bahas Langkah Strategis Percepatan Investasi
