MOSKOW – Duka insan pers kembali terjadi. Kali ini tiga wartawan asal Rusia tewas di Republik Afrika Tengah ketika sedang menyelidiki sebuah perusahaan militer swasta Rusia.
Seperti dikutip media Inggris the Guardian, pimpinan redaksi media tempat mereka bekerja menyebut perusahaan tersebut memiliki hubungan dengan Kremlin.
Kementerian Luar Negeri Rusia membenarkan kabar kematian ketiga jurnalis tersebut. Pusat Manajemen Investigasi (IMC), Selasa (31/7), mengatakan di situsnya bahwa tim wartawan tersebut dipimpin oleh koresponden perang veteran Orkhan Djemal. Mereka menginvestigasi tindakan perusahaan militer Rusia, Wagner, yang juga aktif di Suriah dan Ukraina.
Ketiga orang Rusia itu adalah jurnalis ulung yang pernah bekerja dengan organisasi media independen atau oposisi. Djemal adalah mantan editor politik Novaya Gazeta dan telah meliput konflik di Georgia dan Ukraina. Sebagai koresponden perang, ia dikenal oleh rekan-rekannya karena tindakannya yang agresif, sering kali tanpa rasa takut. Dalam melaksanakan tugasnya, Djemal pernah dipenjara di Somalia dan terluka di Libya.
Jurnalis lain, Alexander Rastorguev, adalah seorang sutradara yang terkenal karena film dokumenternya Srok (The Term). Film tersebut bercerita tentang oposisi anti-Putin Rusia. Sementara, Kirill Radchenko adalah seorang fotografer berprestasi yang juga menjabat sebagai pemantau pemilu di Ceko selama pemilihan presiden.
IMC didukung oleh Penguasa Rusia, Mikhail Khodorkovsky. Ia pernah dipenjara selama satu dekade di bawah kepemimpinan Vladimir Putin. Ia dituduh melakukan kejahatan keuangan yang terkait politik.
Media pemerintah Rusia telah menghindari pemberitaan tentang apa yang sedang diteliti oleh para wartawan. Hal itu karena Kremlin secara terbuka telah menolak dikaitkan dengan Wagner, atau bahkan dikaitkan dengan keberadaan perusahaan militer swasta itu. Kementerian luar negeri Rusia mengatakan jurnalis itu masuk ke Afrika Tengah sebagai turis.
Mereka meninggalkan Rusia pada Jumat dan masih melakukan kontak hingga Ahad malam. Media setempat menuliskan, mereka mungkin telah disergap dan dibunuh Senin malam di dekat Desa Sibut, sekitar 185 mil (300 km) sebelah utara Bangui, Ibu Kota Republik Afrika Tengah.
“Sulit mempercayai ini, tapi tak ada harapan lain bahwa (dugaan) ini salah,” kata IMC dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya jurnalis itu telah ditolak masuk ke pangkalan militer yang mereka yakini dijalankan oleh Wagner. Wakil Pemred IMC Anastasia Gorshkova mengatakan, pihak Wagner beralasan mereka tidak memiliki akreditasi yang layak. IMC juga prihatin bahwa sopir para wartawan tersebut bersekongkol dengan polisi. Mereka dituduh menerima suap.
Para wartawan membawa ribuan dolar AS tunai dan kamera ketika mereka tewas. Beberapa laporan media mengatakan, para wartawan disergap oleh 10 orang yang berbicara bahasa Arab.
Desember lalu, PBB memberikan izin kepada Rusia untuk melatih dan mensenjatai angkatan bersenjata pemerintah. Beberapa media Rusia telah melaporkan Wagner merupakan perusahaan militer swasta gelap milik Yevgeny Prigozhin. Ia merupakan pemilik restoran yang berubah menjadi kontraktor pemerintah.
sumber : republika.co.id
EKONOMI
- Tampung Aspirasi Pelaku Industri di Batam, BP Batam Segera Ambil Langkah Strategis
- REI Batam Apresiasi Langkah Cepat Amsakar-Li Claudia Tuntaskan Banjir dan Pangkas Perizinan
- BP Batam Jemput Bola, Serap Aspirasi dan Tantangan para Pelaku Usaha di Kawasan Industri
- Tarif Listrik Industri Naik, Usep RS : PLN Batam Surati Kementerian ESDM Tinjau Kembali HGBT
NASIONAL
- Wakili Presiden Prabowo, Deputi IV BP Batam Sampaikan Kesan Mendalam Pasca Pelantikan Paus Leo XIV di Vatikan
- Presiden Prabowo Tugaskan Deputi BP Batam Hadiri Pelantikan Paus Leo XIV di Vatikan
- Kapoldasu Diminta Beri Reward Tim Irwasda Pembasmi Narkoba di Asahan
- SMSI Tunjukkan Peran Strategis Media Siber Lokal dalam Peringatan Hari Kebebasan Pers Sedunia
POLITIK
- Wako Batam Tanggapi Pandangan Umum Fraksi DPRD Terkait RPJMD 2025-2029
- Prabowo Panggil Jajaran Pimpinan BP Batam Bahas Langkah Strategis Percepatan Investasi
- Wakil Kepala BP Batam Minta Rieke Tak Sebar Hoax Kekerasan-Kriminalisasi Warga Rempang
- Ketum Forum Pemred SMSI Kecam Pernyataan Hasan Nasbi, Beri Saran agar Lebih Bijak
