EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Sah, Pemilik Gawai Huawei Tak Bisa Lagi Nikmati Fasilitas Google


NEW YORK - Di tengah wabah virus corona, perang dagang China vs Amerika terus berlanjut. Kali ini raksasa teknologi Google mengeluarkan pernyataan resmi terkait kebijakan pemerintah Amerika Serikat (AS) soal larangan bekerja sama dengan pembuat perangkat keras China, yakni Huawei.

Dilansir dari TheVerge, (24/2/2020), Direktur hukum Android & Google Play, Tristan Ostrowski, mengutarakan bahwa Google tidak dapat mensertifikasi ponsel Huawei baru untuk mendukung aplikasinya karena larangan tersebut.

"Google dilarang bekerja sama dengan Huawei untuk perangkat baru ataupun menyediakan aplikasi Google termasuk Gmail, Maps, YouTube, Play Store dan lainnya untuk diinstal dan diunduh di perangkat tersebut [Huawei]," ujar Tristan dalam postingan blog resmi Android.

Menurut Google, masih banyak hal yang membingungkan terhadap masalah ini dan produk mana yang dilarang menggunakan Google Play Services. Bisa dibilang, ini adalah pernyataan Google yang paling panjang terkait masalah pemblokiran Huawei ini.

"Kami terus mendapat pertanyaan terhadap perangkat Huawei (contohnya perangkat yang baru diluncurkan atau model yang diluncurkan setelah 16 Mei 2019 namun kini baru tersedia secara global) dan apakah aplikasi dan layanan Google bisa digunakan di perangkat ini. Kami ingin memberikan panduan yang jelas untuk yang menanyakan hal tersebut," tuturnya.

Ia pun memperingkatkan pengguna ponsel baru Huawei tersebut, contohnya Mate 30 Pro untuk tidak men-sideload Gmail, YouTube, Play Store dan aplikasi Google lain ke dalam perangkat

Jika pengguna memaksa untuk menyusupkan aplikasi-aplikasi tersebut ke dalam perangkat yang tidak tersertifikasi itu, Google tak bisa menjamin apakah aplikasi yang disusupkan tersebut merupakan aplikasi asli yang bersih dari malware.

"Aplikasi Google yang di-sideload tak akan bekerja dengan benar karena kami tak mengizinkan layanan ini untuk berjalan di perangkat yang tak tersertifikasi di mana keamanannya tidak terjamin," tambah Tristan.

Sementara itu Huawei telah mengisyaratkan untuk mengganti Android dengan OS buatannya sendiri. Huawei perlahan mengganti layanan Google dengan perusahaan-perusahaan lain seperti TomTom, untuk peta dan navigasi pada perangkat ponselnya.

sumber : cnbc Indonesia

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *