BATAM - Museum Batam Raja Ali Haji mengelar Hari Museum Nasional ke-59 yang jatuh pada Rabu (12/10/2021). Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad memberikan apresiasi semua pihak yang berjasa dalam mewujudkan keberadaan Museum Batam.
Dalam sambutannya, dalam rentang waktu yang singkat, museum sudah mendapat pengakuan, mengantongi sertifikat level B, dan sudah dikunjungi wisatawan.
"Ini kerja cerdas, kita bahagia dan bangga. Museum seumur jagung ini sudah tertata dengan baik," ujarnya.
Meski sudah bagus, kata dia, masih perlu diperkaya koleksi hingga menyelenggarakan event-event untuk mengangkat nama besar Museum Batam Raja Ali Haji. "Harapan saya, pada masing-masing titik di museum ini terus diperkaya," pesan Amsakar.
Ia juga mendorong pengelola museum untuk terus menuangkan ide terbaiknya dalam memajukan Museum Batam Raja Ali Haji. Ke depan, kata dia, Museum Batam harus mampu mempresentasikan sejarah dan budaya yang di Batam secara menyeluruh.
"Selamat hari museum, terima kasih yang sudah berkontribusi bagi museum ini. Semoga menjadi pembelajaran penting untuk generasi mendatang," katanya.
Pemko Batam menyambut baik ide dan gagasan untuk menaikan eksistensi Museum Batam Raja Ali Haji. "Ada ide di Kepala Pak Ardi (Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam) lanjut, usulan tanggal 10 Oktober sebagai hari Museum Batam silahkan, adanya parade pertemuan secara nasional silahkan kita suport," ucapnya.
Diakhir sambutannya Amsakar membacakan karya Joko Pinurbo berjudul Kamus Kecil.
Sementara itu, Kepala Disbudpar Kota Batam, Ardiwinata, mengapresiasi semua pihak yang berjasa dalam mewujudkan keberadaan Museum Batam Raja Ali Haji. Ia memaparkan awal sejarah museum, dari awal instruksi Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, untuk memanfaatkan gedung Astaka MTQ hingga sekarang menjadi museum kebanggan Batam.
"Setelah diinstruksikan langsung oleh Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, untuk membentuk museum Batam langsung direspons baik dari Kemenparekraf (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) dan juga Kemendikbud Ristek (Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi)," ujarnya.
Sebagai daerah tujuan wisatawan, Batam ingin mempresentasikan budaya dan sejarahnya melalui museum. Ia mengaku banyak orang yang berjasa hingga terwujudnya Museum Batam.
"Hasil survei BPS (Badan Pusat Statistik) wisatawan ke Batam ingin melihat museum atau galeri untuk melihat sejarah di Batam," terangnya.
Di momen Hari Museum Nasional ke-59 ini, semoga Museum Batam makin menjadi kebanggan Batam. Peringatan ini juga dimeriahkan dibukanya stand Batik Batam.
Hadir di kesempatan itu, sejumlah tokoh Melayu, Sekda Batam, Jefridin Hamid, dan sejumlah undangan lainnya. Dalam kegiatan itu pula, Disbudpar Batam menyalurkan paket bahan pokok bagi anak yatim dan penyerahan hadiah pemenang lomba puisi dan lomba foto dalam rangka Hari Museum Batam ke-59.
Ardi mengucapkan terima kasih kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Batam, Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kota Batam, Grab yang telah mendukung kegiatan tersebut.
Kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan 200 paket sembako secara simbolis oleh Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, didampingi Seketaris Daerah (Sekda) Kota Batam, Jefridin, dan Kepala Disbudpar Kota Batam, Ardiwinata.
Kemudian pengumuman dan penyerahan pemenang lomba baca puisi dan fotografi. Untuk juara satu dimenangkan oleh Wardatu Sahda Azkia, juara dua Yofie Fara Madani, dan juara tiga Dinata Nur Arindi, dan juara favorit Yofie Fara Madani.
Untuk juara satu fotografi dimenangkan oleh Argianto Dihan Aji Nugroho, juar dua Fadli Suandi, juara tiga Muhammad Sultan Adriansyah, dan juara favorit Agus Purwadi.