EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Mengenaskan dan Merana, Ukraina Ditinggal NATO Sendirian Hadapi Gempuran Pasukan Vladimir Putin



KIEV - Sudah jatuh tertimpa tangga, cat, dan masuk parit, beginalah nasib yang dirasakan Ukraina. Ya, mereka sudah dibiarkan sendirian oleh NATO dalam menghadapi serangan skala penuh Rusia yang sudah menewaskan 137 warganya.


Terlepas dari kecaman-kecaman Eropa terhadap Rusia, Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan Ukraina ditinggalkan sendirian untuk bertarung.

"Kami ditinggalkan sendirian untuk membela negara kami. Siapa yang siap bertarung bersama kami? Kami tidak melihat siapa pun. Siapa yang siap memberi Ukraina jaminan keanggotaan NATO? Semua orang takut," ujarnya saat memberikan pidato pada Kamis tengah malam (24/2/2022).


Rusia sendiri meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina pada Kamis (24/2), melancarkan serangan udara di kota-kota dan pangkalan militer.

Sementara itu, selama konferensi pers di Gedung Putih, Presiden Joe Biden mengatakan Amerika Serikat hanya akan campur tangan jika serangan Rusia pindah ke negara-negara NATO.

"Jika dia (Presiden Rusia Vladimir Putin) pindah ke negara-negara NATO, kami akan terlibat. Satu-satunya hal yang saya yakini adalah jika kita tidak menghentikan (dia) sekarang, dia akan berani," kata Biden.

Ketegangan antara Rusia dan Ukraina sendiri berawal dari kemungkinan NATO menerima aksesi Kiev sebagai salah satu anggotanya, yang memicu kemarahan Moskow.


Rusia kemudian mengerahkan lebih dari 150 ribu pasukannya ke dekat perbatasan Ukraina. Putin kemudian mengakui Donetsk dan Luhansk sebagai negara yang merdeka.


sumber : rmol

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *