Bio solar langka di SPBU di Batam, membuat mobil diesel rela antre agar tak kehabisan BBM, Sabtu (14/1/2023). (Foto/Kepriupdate). |
BATAM - Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar bakal langka di Kepri. Menyusul Pertamina regional Sumbagut mengurangi kuota bio solar sebesar 3.346 Kilo Liter (KL) pada 2023.
Berkurangnya kuota BBM bersubsidi tersebut akan berdampak kepada kendaraan yang mengkonsumsi minyak solar. Pasalnya stok di SPBU akan berkurang yang tentunya akan menyebabkan antrean akibqt langka.
"Ya benar, tahun ini kuota Biosolar hanya ditetapkan sebesar 150.805 KL di Kepri," kata Agus Setiawan, Comrel Pertamina Medan kepada wartawan, Sabtu (14/1/2023).
Agus mengatakan, kuota Biosolar tersebut turun dibandingkan tahun 2022 lalu, dimana tahun lalu ditetapkan sebesar 154.151 KL.
"Kami tidak tahu kenapa kuota Biosolar di Kepri turun, coba tanya ke pemerintah," ujarnya.
Lanjut Agus, sementara untuk kuota BBM jenis Pertalite di Kepri naik dari tahun lalu, dimana pada tahun 2022 kuota Pertalite di Kepri ditetapkan sebesar 406.745 KL.
"Tahun 2023 naik menjadi sebesar 432.222 KL, itu berarti ada kenaikan sebesar 25.477 KL," ungkap Agus.
Kuota BBM jenis Biosolar dan pertalite tersebut akan dibagikan ke 7 kab/kota yang ada di Kepri, dan yang mendapat kuota terbesar adalah Batam.
Khusus untuk harga jual di Kepri dan kawasan Free Trade Zone (FTZ) Batam, harga BBM Pertalite masih berada di angka Rp10.000 per liter dan Biosolar masih diangka Rp6.800 per liter.(tgh)
Editor : Tegug