Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Natuna, Zulfikar. Foto/Rusdi |
NATUNA - Pemerintah Daerah kembali mengembangkan sektor peternakan pada tahun Anggaran 2024.
Setiap tahunnya, melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pemerintah Daerah rutin pengadaan ternak bibit dengan mengambil dari luar daerah seperti dari Nusa Tenggara Timur atau dari wilayah yang bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Hal ini dilakukan guna meningkatkan populasi hewan ternak di Kabupaten Natuna yang merupakan wilayah zona hijau dari Penyakit PMK serta sebagai salah satu wilayah penghasil hewan ternak di Provinsi Kepulauan yang dikelola secara swasembada.
Apalagi akan memasuki perayaan Idul Adha dimana kebutuhan hewan kurban meningkat baik di Kabupaten Natuna sendiri hingga kabupaten/kota lain di Provinsi Kepri.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Natuna, Zulfikar mengatakan tahun 2024 Dinas Ketahanan Pangan akan mengalokasikan dana sekitar Rp 1.268.124.960 untuk pengadaan bibit sapi potong.
"Anggaran ini berasal dari APBD Kabupaten Natuna tahun 2024 dan Pokok Pikiran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang dijadikan satu," terang Zulfikar di Ruang Kerjanya pada Jumat (19/01/2024).
Ia menjelaskan, berdasarkan Surat Edaran Gubernur Kepulauan Riau, seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Kepri hanya diperbolehkan melakukan pengadaan bibit sapi hanya dari wilayah Non PMK.
Hal ini menurutnya agar kualitas bibit sapi yang di beli merupakan bibit yang unggul dan bebas dari penyakit menular yang bisa menyebabkan kerugian.
"Biasanya kita Natuna itu pengadaan bibit dari NTT kalau dari luar daerah, kalau dalam daerah biasanya kita ambil dari Anambas, dua wilayah ini memang termasuk zona hijau dari PMK" imbuhnya.
Lebih lanjut, Zulfikar juga menjelaskan, Natuna dan Anambas merupakan wilayah penghasil dan penyokong sapi di Provinsi Kepulauan Riau.
"Kalau sampai perayaan idul Adha biasanya kita paling banyak ekspor itu ke Tanjung Pinang dan Karimun, Batam ada juga bahkan kadang-kadang juga sampai ke Kalimantan," sebutnya.
Selain itu, Zulfikar juga menyampaikan pengadaan bibit sapi potong dari Dinas Ketapang tahun anggaran 2024 akan di prioritaskan untuk kelompok-kelompok peternakan yang sudah melakukan pengajuan pada tahun sebelumnya atau tahun 2023.
"Sama seperti tahun sebelumnya, prioritas kita adalah kelompok yang sudah mengajukan proposal di tahun sebelumnya," ujarnya.
Namun demikian ia juga mengatakan selain pengajuan proposal lebih awal ada beberapa kategori yang harus dipenuhi oleh kelompok-kelompok calon penerima bibit sapi tersebut.
"Yang paling utama itu adalah harus memiliki kelompok, rencana program yang baik, memiliki kandang, ada lokasi dan pengalaman yang baik baru bisa mendapatkan bantuan ini," sebutnya.
Zulfikar yakin jika seluruh kategori diatas terpenuhi maka kelompok-kelompok tersebut dinilai layak untuk mendapatkan bantuan program bibit sapi potong ini.
"Silahkan kelompok-kelompok tersebut mengajukan usulan dari sekarang, namun realisasinya tetap sama yakni di tahun mendatang karena di tahun ini sudah ada beberapa kelompok yang mengajukan," jelasnya.
Sebagai informasi pada tahun ini jumlah keseluruhan Populasi sapi di Natuna diperkirakan sekitar 9.159 ekor. Untuk sapi dara dan dewasa yang siap di potong perkiraan ada sekitar 7.184 ekor.(rus)
Editor : Rozi