EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Geopark Natuna, Peran Vital dalam Melestarikan Warisan Budaya Lokal

Permainan Alu yang ditampilkan oleh Sanggar Dendang Bermadah Desa Batu Gajah, Natuna. Foto/Rusdi


NATUNA - Geopark atau taman bumi kini tidak hanya berfungsi sebagai kawasan pelestarian alam, tetapi juga menjadi pusat pelestarian kebudayaan. Keberadaan geopark di berbagai wilayah Indonesia menunjukkan peran pentingnya dalam menjaga keseimbangan antara konservasi lingkungan, pariwisata berkelanjutan, dan pelestarian warisan budaya.


Sebagai kawasan yang diakui UNESCO, geopark menjadi tempat yang mempertemukan kekayaan alam dan warisan budaya lokal. Salah satu tujuan utamanya adalah melestarikan geologi, ekologi, serta tradisi dan budaya masyarakat setempat. Dengan demikian, geopark tidak hanya menonjolkan keindahan alam, tetapi juga menjadi wadah bagi masyarakat lokal untuk menjaga serta memperkenalkan budaya mereka ke masyarakat luas.


Begitu juga dengan Kabupaten Natuna yang saat ini masih terus berbenah untuk menjadi kawasan Unesco Global Geopark.


Ketua Harian Geopark Natuna, Basri mengemukakan Geopark Natuna sama dengan geopark daerah lain yang memadukan nilai-nilai geologi dengan tradisi masyarakat setempat.


Melalui program edukasi dan kegiatan wisata, para pengunjung diperkenalkan dengan budaya tradisional, seperti kesenian, tarian, kerajinan tangan, serta adat istiadat yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.


Menurut Basri tentunya melalui hal ini, Geopark memberikan kesempatan bagi masyarakat lokal untuk memberdayakan warisan budaya mereka. Dengan adanya geopark, budaya lokal tidak hanya dilestarikan, tetapi juga dikembangkan melalui berbagai kegiatan ekonomi kreatif yang berkelanjutan.


Basri memaparkan, salah satu aspek penting dalam pengelolaan geopark adalah partisipasi aktif masyarakat lokal. Mereka dilibatkan dalam kegiatan pelestarian alam sekaligus menjadi duta budaya, memperkenalkan tradisi serta produk budaya seperti kuliner lokal dan kerajinan tangan kepada wisatawan. 


"Hal ini membantu menjaga identitas budaya dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi melalui sektor pariwisata," papar Basri di ruang kerjanya pada Kamis (26/09/2024). 

Ketua Harian Geopark Natuna, Basri. Foto/Rusdi 


Lanjut Basri, selain menjadi destinasi wisata, geopark juga berperan sebagai pusat edukasi. Sekolah dan institusi pendidikan memanfaatkan geopark sebagai tempat pembelajaran mengenai pentingnya pelestarian budaya dan lingkungan secara bersamaan. Dengan pendekatan ini, generasi muda diajak untuk mengenal dan mencintai warisan budaya serta alam yang ada di sekitar mereka.


"Untuk itu saya tekankan kalau berbicara geopark berati tugas bersama, jadi kami tidak bisa bekerja sendiri-sendiri. Oleh karenanya semua pihak kita libatkan dalam kepengurusan Geopark ini," lugasnya. 


Hal senada juga disampaikan oleh Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Natuna, Hadisun. 


Menurut Hadisun, Geopark dan kebudayaan merupakan kesatuan yang saling melengkapi dalam menjaga warisan alam dan budaya suatu wilayah. Geopark tidak hanya melestarikan kekayaan alam, seperti formasi geologi yang unik, tetapi juga turut melindungi dan mempromosikan kebudayaan lokal yang terkait dengan lingkungan tersebut.


"Kebudayaan sering kali berkembang seiring dengan kondisi alam suatu daerah. Misalnya, tradisi, kesenian, dan pola kehidupan masyarakat yang hidup di sekitar geopark kerap terinspirasi oleh lanskap geologi dan sumber daya alam yang ada. Dalam konteks ini, geopark berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan warisan alam dengan identitas budaya masyarakat lokal," jelas Hadisun. 

Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Natuna, Hadisun. Foto/Rusdi


Lebih lanjut Hadisun memaparkan, dengan melibatkan masyarakat dalam pengelolaan geopark, kebudayaan setempat dapat diperkenalkan kepada wisatawan melalui berbagai aktivitas seperti festival budaya, kerajinan tangan, serta adat istiadat. Selain itu, geopark juga mendorong generasi muda untuk menghargai dan melestarikan tradisi mereka melalui edukasi dan program-program budaya.


"Oleh karena itu, geopark dan kebudayaan merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan, di mana pelestarian alam juga berarti menjaga keberlanjutan dan eksistensi budaya lokal," lugasnya.


Di Natuna sendiri ada beberapa kebudayaan yang terus dilestarikan dan di jaga eksistensinya seperti permainan Tradisional Alu, Kesenian Mendu, tarian Ayam Sudur dan masih banyak lagi.(rus)







Editor: taher