EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Ketua MUI Kepri Ajak Muslim Batam Perbanyak Istighfar

Kemarau Panjang, Dam di Batam Terancam Kering

DAM DURIANGKANGBATAM - Sudah lebih dari dua bulan kota-kota di Kepri tidak diguyur hujan. Tak pelak membuat sejumlah waduk atau Dam terancam kering dan dapat membahayakan masyarakat Kepri.

Khusus di Batam, sedikitnya ada enam Dam yang biasa memenuhi pasokan air bersih bagi masyarakatnya. Sementara di Tanjungpinang dan Bintan ada dua Dam. Saat ini kondisi Dam tersebut sudah mulai mengering, lantaran tak kunjung hujan.

Dwi Joko Wiwoho, Humas BP Batam dalam rilisnya mengakui jika 6 Dam yang ada hanya mampu memenuhi selama 1 tahun ke depan bila hujan tak kunjung turun di Batam.

Kemarau panjang yang melanda wilayah di Kepri menurut BMKG Hang Nadim Batam dipicu musim angin utara. Perikiraan BMKG, hujan baru mulai turun sekitar bulan Maret mendatang, menyusul meredanya monsun Asia yang membawa angin dari daratan China menuju Australia.

Dari kacamata tokoh muslim di Kepri, kondisi kemarau panjang yang melanda Batam dan Kepri umumnya akibat menurunnya akhlak masyarakat dan pemimpinnya. Kejahatan kerah putih (korupsi) dari pemimpin daerah, hingga perjudian dan prostitusi marak terjadi di Kepri khususnya Batam tanpa ada tindakan sama sekali dari penegak hukum.

"Mari kita perbanyak istighfar. Karena hanya dengan itu (istighfar, red) hujan akan turun. Allah SWT tidak akan mengazab suatu kaum, bila di sana ada orang yang beristighfar memohon ampunan pada Nya," imbau KH. Tengku Azhari Abbas, Ketua MUI Kepri, Jumat (28/2/2014). (gti)