EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Buruh PT JPM: Tolong Tangkap Bos Kami

 

[caption id="attachment_4245" align="alignright" width="290"]ilustrasi ilustrasi[/caption]

BATAM - Kekecewaan ratusan buruh galangan kapal PT Jasa Prima Mandiri (JPM) lantaran tak ditemui managemen semakin memuncak, menyusul kabar yang berhembus kalau sang bos Andi Afandi telah kabur tanpa jejak.

 

"Sepertinya bos kami itu kabur tak tahu kemana larinya. Pak polisi tolong tangkap dia," teriak buruh.

 

Menurut mereka perusahaan itu punya dua cabang, induknya ada di Punggur Nongsa yakni PT Bahtera Bahari Shipyard (BBS). Namun entah mengap mereka kemudian dipindahkan ke Sagulung yang berujung ketidakjelasan.

 

"Tidak cuma gaji yang belum dibayar, bos kami juga tidak menguruskan BPJS, padahal kami sudah permanen, apalagi yang belum permanen. Benar-benar kami tidak pernah diperhatikan," kecam mereka.

 

Robi, salah seorang buruh mengatakan, sangat sedih sebab dia bingung akan memberi makan apa untuk anak dan istri di rumah.

 

"Setiap hari saya terpaksa ngutang sama tetangga buat makan. Malu tapi mau gimana lagi, kalau tidak anak istri tidak makan," ujarnya sedih.

 

Para buruh ini mengaku sudah mengadu ke Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Batam. Dan perusahaan sudah diperintahkan membayar upah mereka paling lambat tanggal 11 Januari 2015 .

 

"Tapi sampai sekarang anjuran Disnaker tidak pernah ditanggapi perusahaan. Tolong tangkap dan penjarakan bos kami itu. Dia sudah makan keringat kami," kecamnya.

 

Para buruh mendesak agar Pemerintah terutama Walikota Batam dan Kepala BP Batam segera mencabut izin perusahaan nakal tempat mereka mencari nafkah.

 

"BP Batam dan Pemko Batam harus bertanggungjawab. Cabut saja izin perusahaan tak becus ini," pungkasnya. (defrizal)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *