[caption id="attachment_3927" align="alignright" width="290"] Mahasiswa UPB dirawat di RSUD Embung Fatimah Batuaji Batam. foto: kepriupdate/defrizal[/caption]
BATAM - Aksi damai yang digelar mahasiswa Universitas Putra Batam (UPB) berakhir ricuh, Rabu (4/2/15) sekitar pukul 09.15 WIB.
Mahasiswa yang mencoba menerobos masuk dalam Kampus Putra Batam Batuaji dihadang oleh satuan polisi dari Polsek Batuaji bersama Unit Sabhara polresta Barelang sehingga aksi saling dorong pun tak terelakkan.
Sementara itu, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Feri Budianto mengaku, jika ada dua orang mahasiswa yang dipukul oleh oknum polisi. "Saya tidak tahu juga nama polisi itu, tapi rekaman videonya ada ," tuturnya.
Dia mengatakan bahwa dua orang mahasiswa yang dipukul itu adalah Andre dari Fakultas Teknik Informatika dan David dari Fakultas Ilmu Hukum.
Kapolsek Batuaji, Kompol Zaenal Arifin. mengaku, jika sebelumnya tidak ada informasi jika akan adanya aksi demonstrasi ini. Dia juga mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan oleh mahasiswa ini telah mengganggu mahasiswa lainnya yang sedang mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS).
"Mereka menyuarakan aspirasi mereka menggunakan pengeras suara," tutur Kapolsek Batuaji, Kompol Zaenal Arifin.
Saat ditanya akan kebenaran aksi pemukulan yang dilakukan oleh anggotanya itu, dia membantah dengan tegas. "Tidak ada pemukulan, mungkin saat adanya aksi saling dorong itu, mahasiswa menganggap itu sebagai pemukulan," tuturnya.
Dia menambahkan," Kami sebagai aparat keamanan, meminta kepada mahasiswa agar tidak mengganggu mahasiswa lain yang sedang mngikuti ujian," tutur.
Informasi yang didapat di tempat kejadian perkara(TKP) menyebutkan, bahwa ke dua mahasiswa yang menjadi korban pemukulan itu bersama beberapa pengurus BEM UPB lainnya, kini tengah melaporkannya kasus pemukulan oleh oknum polisi ini ke Propan Polda Kepri (defrizal)