[caption id="attachment_4552" align="alignright" width="290"] Kota Nagoya Batam di sudut berbeda. foto net[/caption]
BATAM - Pusat bisnis Nagoya dan Jodoh tidak lama lagi akan berubah menjadi kecamatan. Menyusul rencana Pemko Batam yang bakal memekarkan 12 kecamatan menjadi 22.
Walikota Batam Ahmad Dahlan mengatakan, perkembangan Batam yang begitu pesat, baik dari pertambahan penduduk maupun rentang kendali wilayah administrasi memang sudah patut dimekarkan.
Bahkan, dalam kalkulasi sementara jumlahnya akan bertambah minimal 20 kecamatan dari yang sudah ada saat ini.
Dua pusat perekonomian dan wisata ini dipisah dari kecamatan berbeda. Untuk wilayah mayoritas Nagoya, masuk dalam otoritas Kecamatan Lubuk Baja, sementara wilayah Jodoh masuk di administratif Kecamatan Batu Ampar. Wilayah Nagoya, sendiri sudah dibelah menjadi dua oleh sungai. Oleh karena itu, pemekaran akan mengcover semuanya.
“Ada Kecamatan Lubuk Baja, Kecamatan Nagoya, Kecamatan Jodoh, Kecamatan Batu Ampar. Artinya potensi itu nampak,” kata Ahmad Dahlan, Selasa (3/3).
Ia menjelaskan, perbedaaan letak, karakter masyarakat dinilai sangat mendukung. Hal ini bisa dilihat, karakter di Kelurahan Sengkuang dan Kelurahan Batu Merah, Kecamatan Batu Ampar itu bisa dikatakan masyarakat industri. Ini jauh berbeda kawasan Jodoh maupun Nagoya yang mayoritas pedagang.
“Kalau satu karakter maka gampang ngurusi. Dan tidak mungkin satu camat dibiarkan mengurus 100 ribu lebih penduduk. Anambas aja satu Kabupaten, kan gak sampai 100 ribu penduduknya. Namun semua ini, masih dalam kajian akademik, minimal 20, maksimal 22 (kecamatan),” katanya.
Dahlan sendiri memastikan akan mengajukan anggaran pemekaran kecamatan pada APBD Perubahan tahun ini. Dengan harapan, dapat terealisasi pada akhir tahun ini. Disinggung pemekaran diwilayah kecamatan hinterland, ia sendiri memastikan potensi itu ada. (red/mediacenter)