EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Jadi Pelopor Revolusi Mental, Polda Kepri Tindak Anggota Yang Tak Disiplin Berkendara

[caption id="attachment_3265" align="alignleft" width="290"]Dirlantas Polda Kepri, Kombes Tantan Sulistya Dirlantas Polda Kepri, Kombes Tantan Sulistya[/caption]

BATAM - Mengawali aksi revolusi mental, jajaran Direktorat Lalulintas Polda Kepri menggelar Operasi Simpatik terhitung 1 hingga 21 April 2015 mendatang. Tidak cuma warga sipil tetapi razia itu juga difokuskan untuk aparat keamanan itu sendiri.

 

"Nah bagi pengguna kendaraan bermotor termasuk aparat keamanan siap-siap melengkapi kelengkapan berkendaraannya," kata Direktur Lalulintas Polda Kepri, Kombes Pol Tantan Sulistyana kepada wartawan, Senin (6/4/2015).

 

Ia mengatakan operasi simpatik pada masyarakat pengguna kendaraan bermotor sudah dilakukan pada beberapa titik di Kota Batam dan wilayah lain Provinsi Kepri.

 

Untuk internal polri telah dilaksanakan pada 2 April 2015 lalu di pintu masuk Mapilda Kepri. Petugas lalu lintas dan Propam Polda Kepri memeriksa satu persatu anggota yang masuk ke kantor dan menemukan sejumlah pelanggaran dalam razia tersebut.

 

Tantan menjelaskan bagi petugas yang tidak memiliki kelengkapan kendaraan langsung ditangani Propam Polda Kepri. Selanjutnya akan diserahkan pada satuan kerja masing-masing untuk diberikan sanksi.

 

"Operasi seperti ini untuk menyadarkan aparat jangan mentang-mentang polisi lalu melanggar aturan seenaknya saja," katanya.

 

Selain di Polda Kepri, kegiatan serupa juga berlaku di Satwil yang ada di Kepri. "Nanti tiap Satwil akan melaporkan kepada kami," ujarnya.

 

Masih kata Tantan, selain itu pihaknya juga terus berupaya melakukan perbaikan-perbaikan pelayanan baik di Satuan Pelayanan Sim (Satpas) dan Satuan Pelayanan Satu Atap (Samsat).

 

Bagi masyarakat yang tidak puas dengan pelayanan SIM seperti pungutan liar, calo hingga birokrasi berbelit-belit bisa mengirimkan pesan SMS ke nomor 0811805112. Tentunya pesan yang dikirim harus jelas pengirimnya dan alamatnya. "Pasti akan segera kita respon," tegas Tantan.

 

Semua kegiatan tersebut lanjut Tantan ditujukan untuk merubah paradigma berpikir aparat kepolisian dan masyarakat demi tewujudnya revolusi mental.

 

"Kalau presiden ingin revolusi mental, maka polisi akan menjadi pelopor revolusi mental bagi seluruh masyarakat," pungkasnya. (redaksi)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *