EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Setwan DPRD Batam Tak Transparan Soal Biaya Kunker Komisi IV ke Luar Negeri

 

[caption id="attachment_3618" align="alignleft" width="290"]Marzuki, Sekwan DPRD Batam. foto: net Marzuki, Sekwan DPRD Batam. foto: net[/caption]

BATAM - Sekretariat DPRD Batam diduga tak transparan terkait biaya kunjungan kerja (kunker) anggota Komisi IV DPRD Batam ke Jerman dan Swiss. Sinyal itu terendus dari bungkamnya Kabag Humas dan Protokol Sekretariat Dewan, John Hendri saat ditanya berapa total anggarannya.

 

 

"Nanti saya cek dulu ke staff. Nanti akan saya informasikan," ujarnya singkat lewat sambungan telepon, Senin(13/4/2015) kepada AMOK Group pukul 11.44 WIB.

 

 

Hingga berita diunggah, John Hendri tidak kunjung memberikan informasi besaran anggaran tersebut. Bebebapa kali dihubungi melalui telepon genggamnya, Jhon tidak memberikan jawaban.

 

 

Ketua Komisi IV DPRD Batam, Riki Indrakari ketika dikonfirmasi hal yang sama mengaku tidak mengetahui secara rinci besaran anggaran kunker ke Jerman dan Swiss tersebut.

 

 

"Kalau soal anggaran tanyakan saja sama Sekwan," ujarnya.

 

 

Sementara itu Sekwan DPRD Batam, Marzuki juga mengelak memberikan informasi terkait anggaran kunker tersebut. Ia berdalih sudah pernah memberikan informasi soal anggaran di salah satu media lokal di Batam.

 

 

"Kan sudah pernah ada di berita kemarin," ujarnya mengalihkan pertanyaan awak media ini.

 

 

Seperti diketahui enam orang anggota Komisi IV DPRD Batam(sebelumnya ditulis lima) disebut akan berangkat ke Jerman dan Swiss selama 7 hari yakni tanggal 20-27 April 2015 dengan dalih kunjungan kerja(kunker) terkait peningkatan kompetensi sumberdaya lulusan sekolah di Batam.

 

 

Kunker ke Jerman ini juga disebut merupakan tindak lanjut LOI (Letter of Intent) antara pemko Batam dengan Kementerian Pendidikan dan Olahraga Stuttgart Jerman diantaranya terkait bantuan kerjasama teknis meningkatkan kualitas kompetensi SMK Kejuruan, pertukaran tenaga infrastruktur dan bantuan teknis penyusunan sarana percepatan, pengembangan dan komersialisasi inovasi.

 

 

Selama di Jerman, anggota Dewan yang terhormat ini disebut untuk menyambangi kerjasama bidang Mekatronik sedangkan di Swiss untuk memulai kerjasama bidang Pariwisata.

 

 

Untuk kunker ini sendiri setiap anggota Dewan mendapatkan uang saku 4,5 juta rupiah per hari atau Rp 31,5 juta selama tujuh hari agenda kunker. Biaya tersebut diluar akomodasi dan biaya tiket yang juga diikuti oleh kepala sekolah SMK 1, kepala sekolah SMK 2, dan satu personil dari Bapedalda Batam.

 

 

Keenam anggota DPRD Batam yang disebut akan berangkat adalah Riki Indrakari, Uba Ingan Sigalingging, Ides Madri, Fauzan, Ganda Tiur M Simorangkir dan Udin P Sihaloho. (red/amok)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *