EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Masa Soerya-Ansar Nekat Terobos Kawat Berduri

 

 

[caption id="attachment_7590" align="alignleft" width="290"]Puluhan masa pasangan cagub Soerya-Ansar menggelar unjuk rasa di depan kantor KPU Batam. foto: alfie/kperiupdate Puluhan masa pasangan cagub Soerya-Ansar menggelar unjuk rasa di depan kantor KPU Batam. foto: alfie/kperiupdate[/caption]

BATAM - Tidak saja di dalam gedung, tensi panas juga terjadi di luar rapat pleno. Para pendemo yang mengatasnamakan dirinya pendukung Soerya-Ansar dan Rialis merasa tak puas dengan pemilu serentak 2015.

 

Mereka berusaha masuk ke kantor KPU Batam di Sekupang. Bahkan mereka nekat menghacurkan pagar kawat berduri yang dipasang di depan kantor penyelenggara pemilu tersebut.

 

Ngaliman, salah seorang saksi dari pasangan cagub Kepri SAH mendesak agar proses rekapitulasi ditunda terlebih dahulu, karena di 50 TPS Kecamatan Batam Kota terjadi perubahan berita acara.

 

"Meski kami menang, tapi Data C-1 berubah tanpa tandatangan dari ketua KPPS dan ini berpotensi merugikan calon kami," ujar Ngaliman kepada kepriupdate.com, Kamis (17/12/2015).

 

Atas kejadian itu KPU Batam wajib bertanggungjawab. Pasalnya, mengacu pada PKPU 11 pasal 48 ayat 6, ketua KPPS harus memberikan tandatangan ketika ada perbaikan.

 

"Sekalian saja dibuka kotak suara, agar clear," pungkasnya.

 

Menanggapi keluhan itu, Ketua KPU Batam Agus Setiawan meminta tim nomor urut dua agar menyampaikan pendapatnya setelah penghitungan suara tingkat Kota di 12 kecamatan tuntas.

"Kami berharap anda bisa menyampaikan setelah pleno selesai," tutupnya. (alfie)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *