EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Menanti Sentuhan Dingin Rudi-Amsakar di Tanjungundap

 

 

[caption id="attachment_7946" align="alignright" width="290"]Akibat faktor kemiskinan nelayan Kampung Tua Tanjungundap tak mampu merenovasi rumah. foto: kepriupdate Akibat faktor kemiskinan nelayan Kampung Tua Tanjungundap tak mampu merenovasi rumah. foto: kepriupdate[/caption]

BATAM - Tak lama lagi walikota dan wakil walikota Batam, Muhammad Rudi - Amsakar Ahmad akan dilantik. Mereka yang sangat berkepentingan bila duet ini telah disumpah oleh Presiden Jokowi di Istana nanti adalah warga miskin di Kampung Tua Tanjungundap.

 

Dari 150 kepala keluarga (KK) yang bermukim di sana, sekitar 18 warga masih hidup dalam kondisi memprihatinkan. Mereka bahkan menempati rumah reot alias tidak layak huni yang jauh dari kata layak.

 

Padahal mereka sudah menetap berpuluh-puluh tahun. Namun warga tersebut tak mampu untuk merenovasi rumah, maklum saja penghasilan sebagai nelayan yang cuma cukup untuk makan sehari-hari.

 

Musalim, Ketua RT 01/ RW 01 Tanjungundap menyebutkan rumah warganya itu berdiri di atas laut. Kondisinya sungguh memprihatinkan untuk ditempati.

 

Sebagian dari tiang tiang penopang rumah sudah keropos, demikian juga dengan dinding rumah yang terbuat dari papan sebagian sudah lapuk dan warga terpaksa membungkus dengan plastik.

 

"Paling tinggi nelayan di sini hanya mendapatkan penghasilan sebanyak Rp 1 juta setiap bulannya," ujar Musalim.

 

Musalim menyebut para warga telah lama menantikan bantuan pemerintah kota maupun pemerintah Provinsi Kepri.

 

"Ya minimal berkunjung saja, tengok warga miskin kami," sindirnya. (alfie)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *