EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Pemko Batam Didesak Turunkan Tarif Angkot dan Kapal Fery

 

 

[caption id="attachment_7746" align="alignright" width="290"]Tarif angkot di Batam tidak ikut turun. Kondisi ini membuat masyarakat mengutuk Dishub yang tidak becus. foto: alfie/kepriupdate Tarif angkot di Batam tidak ikut turun. Kondisi ini membuat masyarakat mengutuk Dishub yang tidak becus. foto: alfie/kepriupdate[/caption]

BATAM - Pemerintah telah menurunkan harga bahan bakar minyak atau bbm. Namun sangat disayangkan turunnya harga bbm tidak disertai dengan turunnya harga sembako dan biaya transportasi.

 

 

Meski turunnya harga bbm banyak mendapat apresiasi dari masyarakat. Sangat disayangkan pemerintah tidak mengawal harga di sejumlah pasar tradisional di Batam.

 

 

Harga sembilan bahan pokok atau sembako dan sayur mayur justru melambung tinggi. Seperti ikan tongkol naik Rp35 ribu per kilogram dari semula Rp 28 ribu.

 

 

Tidak hanya itu, Dinas Perhubungan Pemko Batam juga dinilai tidak bertindak tegas terhadap para pelaku jasa transportasi darat dan laut.

 

 

Ongkos angkot dan kapal feri masih tetap, membuat penurunan bbm ini tidak banyak pengaruh terhadap kehidupan masyarakat.

 

 

"Percuma saja bbm turun kalau ongkos carry dan kapal fery masih tidak turun. Ini namanya pembodohan. Coba kalau bbm naik, para pengusaha fery dan angkot tanpa ada instruksi langsung naikkan ongkos tarifnya," kata Diki warga Batam Centre kepada kepriupdate.com, Rabu (6/1/2016).

 

 

Masyarakat Batam dan Kepri lainnya berharap, agar pemerintah Provinsi Kepri dan daerah-daerah lainnya kembali mengevaluasi biaya transportasi baik di darat maupun di laut. (alfie)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *