EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Alamak! Warga Mengaku Kehilangan Kopi Saat Razia di Kampung Aceh Batam

 

BATAM - Razia narkoba di Kampung Aceh Simpang Dam Mukakuning Batam yang langsung dipimpin Kapolda Kepri Brigjen Sam Budi Gusdian, beberapa hari lalu ternyata menyisakan kepiluan mendalam bagi warga di sana.

 

Warga mengaku mengalami kerugian setelah segelintir oknum polisi yang ikut dalam penggerebekan tersebut mengambil sejumlah barangnya. Kerugian warga bukan hanya barang-barang berharga seperti hp dan laptop, namun ada juga pedagang mengaku barang dagangannya diambil tanpa dibayar.

 

"Dagangan minuman ringan saya diambil polisi berseragam, mereka ambil saja tanpa ada yang membayar," ujar Fitri salah seorang pedagang kecil di kawasan tersebut kepada wartawan, Kamis (18/2/2016).

 

Fitri juga mengaku bahwasanya telah melaporkan hal tersebut, namun hingga sekarang tidak ada tindakan dari Kepolisian. "Sudah saya lapor ke Propam, namun gak tau gimana laporannya belum ada kabarnya," sambungnya.

 

Sementara pedagang kecil lainnya mengaku pada penggerebekan sebelumnya, dia juga mengalami pengerusakan di warungnya. Menurut warga yang tak mau disebutkan namanya itu, oknum Polisi menggeledah warungnya dengan cara merusak meski dirinya sudah mengatakan tidak terlibat dalam sindikat narkoba.

 

"Ini masih ada bekas pengrusakan saat mereka gerebek tahun lalu," ujarnya.

 

Bahkan dia mengatakan pada saat penggerebekan sebelumnya, dia juga kehilangan barang berharga. Dia mengaku sangat mendukung adanya operasi pemberantasan narkoba namun menyayangkan aksi brutal segelintir oknum Polisi tersebut.

 

"Bagus ada razia seperti ini, tapi lihat lihat juga yang mana  terlibat dan mana yang tidak. Jangan warga tidak tahu apa-apa seperti saya malah kehilangan emas pada saat penggerebakan tahun lalu," tutupnya.

 

Selain itu, Yusuf mengaku kehilangan celana jeans dan beberapa kebutuhan pokok seusai penggerebekan tersebut. Dia mengaku rumahnya dalam keadaan kosong pada saat penggerebekan dan dirinya kaget setelah melihat rumahnya berantakan.

 

"Pulang kerja saya liat celana yang bagus-bagus gak ada lagi, kopi untuk stok seminggu pun lenyap, warga bilang rumah saya dibongkar beberapa polisi saat razia itu," ujarnya.

 

Dia juga mempersilakan bagi warga yang merasa kehilangan untuk melaporkan hal tersebut. "Laporkan saja. Apa saja yang hilang," terangnya.

 

Ada-ada saja, jika begitu adanya kapolri perlu mengevaluasi kinerja Kapolda Kepri. Sebab semua warga tanpa memandang suku, ras dan golongan perlu mendapat perlindungan dan pengayoman dari polisi.(alfie)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *