EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Pjs Gubernur Canangkan Satu Miliar Pohon Kelapa di Seluruh Pelosok Kepri



DOMPAK - Pjs. Gubernur H. Bahtiar Baharuddin tengah merancang program tanam satu miliar pohon kelapa di seluruh wilayah Provinsi Kepri. Program tersebut sebagai usaha ketahanan pangan dan mengatasi pengangguran di Kepri yang meningkat tajam selama pandemi Covid-19. Pencanangan direncanakan di Kabupaten Natuna.


Hal itu disampaikan Bahtiar saat Rapat Konsolidasi Gerakan Penanaman satu miliar pohon buah kelapa melalui Video Conference di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Selasa (17/11) malam. Bahtiar didampingi Kepala Kanwil BPN Kepri Askani, Plh. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Mariani Ekowati dan serta ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.


“Masalah pengangguran di Kepri harus segera dicarikan solusinya. Salah satu yang bisa menjadi solusi adalah pangan. Nah, pohon kelapa bisa menjadi alternatif lapangan pekerjaan karena menjadi kebutuhan dan tersebar di seluruh wilayah Kepri. Bisa ditanam oleh perorangan, kelompok, ataupun swasta,” ungkap Bahtiar.


Menurut Bahtiar untuk pemulihan ekonomi,  program kerja pemerintah tahun 2021 harus banyak membuat program-program padat karya. Program padat karya bisa mempekerjakan masyarakat dalam jumlah banyak dan bisa menghasilkan dalam waktu yang singkat sehingga bisa mengatasi pengangguran karena ada pendapatan.


“Jadi tahun depan Dinas-Dinas terkait membuat program yang dapat kita arahkan seperti bidang Pertanian, Perkebunan, Perikanan dan Kelautan dan Kehutanan yang kira-kira dapat segera masyarakat kita bekerja dan berpenghasilan kembali,” ujar Dirjen Polpum Kemendagri ini.


Bahtiar menyampaikan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau sudah berdiskusi bersama beberapa Pemerintah Kabupaten Kota untuk mencanangkan Gerakan Menanam satu miliar  pohon kelapa secara serentak diseluruh Provinsi Kepulauan Riau.


“Kita akan menyurati Kementerian terkait seperti Menko Perekonomian, Menteri Pertanian, Menteri Kehutanan LH dan juga Menteri ATR/Bapenas guna mendukung Gerakan tersebut yang akan dilaksanankan di Natuna,” terangnya.


Disamping itu, Bahtiar mengungkapkan geografis Kepulauan Riau yang mempunyai 2.408 pulau yang sudah ditumbuhi kelapa dan beberapa tempat dikelola oleh swasta. Jadi pohon kelapa ini adalah pohon kehidupan, dan secara tradisional masyarakat Indonesia sudah biasa menanam pohon kelapa.


“Kenapa ini saya dorong, karena banyaknya swasta lokal yang mendukung dan sudah menanam pohon kelapa di beberapa tempat. Makanya, kita juga menggerakan swadaya masyarakat dan tentu akan lebih cepat gerakan ini kalau didukung oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah,” terangnya.


Bahtiar juga berharap dari program yang sangat sederhana menjadi sesuatu program yang berharga, karena kelapa secara kultural sudah ada di masyarakat tinggal dibangkitkan dan digerakkan. Pemerintah Daerah nanti juga berpikir dan menyiapkan langkah-langkah yang inovatif.


“Kalau ini menjadi massal, maka kita harus menyiapkan skenario-skenario yang baik. Dan sebelum ada swasta besar Pemda memastikan dulu penjualan rakyat harus dibeli, sehingga masyarakat menanam ada jaminan bahwa ada yang menampung,” pintanya.


Lebih lanjut, dirinya menjelaskan ini adalah komoditas yang bisa disambungkan antara kekuatan sumber daya alam yang dimiliki Kepulauan Riau dengan kebiasaan tradisi masyarakat yang ada dan industri yang sudah tersedia.


Program ini nantinya juga dikorelasikan dengan Koperasi, UKM dan ke kawasan-kawasan industri yang ada diKepulauan Riau seperti di Batam, Bintan dan Karimun.


“Ketimbang kita memiliki program yang banyak tetapi belum tentu bisa dilakukan secara massal dan berkesinambungan dan juga mensosialisasikannya tidak berjalan dan susah,” imbuhnya lagi.


Terakhir, Bahtiar juga berharap, gerakan ini bisa memenuhi kebutuhan  industri kelapa di Bintan Industri Estate yang selama ini kebutuhan 70.000 butir kelapanya perhari didatangkan dari Riau dan Jambi.

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *