 |
| Dua ritel alfa dan indomart ditolak kehadirannya di Kota Tanjungpinang. Foto / net |
TANJUNGPINANG - Tanjungpinang hingga saat ini konsisten tak beri izin dua ritel raksasa yaitu Alfamart dan Indomaret beroperasi di Tanjungpinang.
Alasan itu kata Wako Rahma yang masih kuat tahan godaan, Tanjungpinang bukanlah kota yang besar. Pemenuhan kebutuhan masyarakat masih terakomodir melalui swalayan-swalayan yang ada.Apalagi, di Tanjungpinang ini jumlah swalayan, mulai dari supermarket hingga minimarket mencapai 106 unit dan tersebar di seluruh penjuru Tanjungpinang.
Terlebih kedua ritel raksasa itu berencana buka 40-50 unit. Kalau dikali dua Alfamart dan Indomaret, maka setidaknya akan ada tambahan 100 unit ritel baru.
Sementara luas geografis Tanjungpinang hanya sekitar 140 kilometer persegi, dan jumlah penduduk sekitar 230 ribu jiwa, belum layak jika diserbu dengan puluhan ritel modern tersebut.
Alasan selanjutnya, produk yang disediakan oleh dua ritel itu, juga tersedia di swalayan-swalayan yang ada sekarang ini.
Namun alasan terpentingnya adalah untuk menjaga dan mendorong swalayan lokal sehingga bisa bertahan dan mampu berkembang untuk menghidupkan perekonomian Tanjungpinang.
Sementara soal penyerapan tenaga kerja, kata Rahma dari pemaparan manajemen ritel modern tersebut dari 7 orang tenaga kerja di satu ritel, warga lokal hanya boleh 4 orang.
“Untuk itulah, masih banyak pertimbangan kami di pemko, sehingga belum mengizikan dua ritel ini masuk,” pungkas Wako Tanjunhpinang.
Kepala Dinas PMPTSP Tanjungpinang Adi Firmansyah mengatakan pihak kedua ritel tersebut sudah beberapa kali mendatangi Dinas PMPPTSP namun belum diberi izin oleh walikota.
Adi mengatakan kalau soal adminitrasi perizinan semuanya tidak ada yang berbeda dengan izin mendirikan usaha lainnya. Namun, di perusahaan kedua ritel itu ada ketentuan tersendiri, bahwa dalam setiap membuka cabang baru, harus ada persetujuan kepala daerah. (alf)
Editor : Teguh
