EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Masyarakat Minta Direktur RSUD Batam Ditahan

[caption id="attachment_5767" align="alignleft" width="290"]Siti Fadillah Mallarangan Direktur RSUD Batam tersangka korupsi Alkes. foto: istimewa Siti Fadillah Mallarangan Direktur RSUD Batam tersangka korupsi Alkes. foto: istimewa[/caption]

BATAM - Meski sudah dijadikan tersangka dan digeledah ruangannya, namun hingga saat ini Direktur Utama RSUD Batam Siti Fadillah Mallarangan masih belum ditahan Mabes Polri. Padahal kasus pengadaan Alat Kesehatan (Alkes) APBN 2011 senilai Rp18 miliar tersebut telah merugikan negara miliaran rupiah.

 

Tonny Siahaan SH salah satu Praktisi Hukum di Batam mengatakan Mabes Polri telah melakukan penggeledahan di RSUD Batam dan telah menetapkan tersangka. Mabes Polri juga telah melakukan pemeriksaan terhadap tersangka.

 

“Apalagi yang kurang untuk melakukan penahanan?” ujar Tonny yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Kadin Kota Batam kepada swarakepri.com (AMOK Group), Minggu (24/5/2015) di Batam.

 

Tonny berharap Mabes Polri serius dalam menangani kasus ini karena menyangkut keselamatan jiwa masyarakat Batam.

 

“Kasus ini menyangkut jiwa masyarakat. Alat yang diduga abal-abal masih dipakai di RSUD Batam,” tegasnya.

 

Ia menegaskan tidak akan segan-segan melapor ke Kapolri jika penyidik tidak serius dalam menangani kasus tersebut.

 

Ketika disinggung soal adanya pertemuan Fadillah dengan beberapa oknum aktivis di Batam beberapa hari lalu, Tonny berharap agar kalangan aktivis yang ada tidak menggunakan hati nurani dalam melihat kasus tersebut.

 

“Prihatin saya jika ada rekan-rekan aktivis terkesan memagar-magari kasus ini,” pungkasnya.

 

Diberitakan sebelumnya satu hari pasca menjalani pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri, drg Fadillah Mallarangan selaku tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan, kebidanan dan kedokteran APBN 2011 di RSUD Embung Fatimah Batam terlihat duduk santai bersama beberapa stafnya di salah satu warung kopi yang ada di kawasan greenland Batam Center, Jumat (23/5/2015) pukul 17.00 WIB.

 

Pantauan di lapangan, Fadillah yang menggunakan baju batik corak hitam putih tersebut terlihat cukup santai dan sesekali melempar senyum kepada pengunjung warung kopi yang menjadi salah satu pusat pertemuan aktifis di Batam.

 

Ketika berupaya dikonfirmasi terkait kasus dugaan korupsi yang menjeratnya, Fadillah memilih bungkam dan enggan berkomentar. Ia hanya berharap media bisa bijaksana dalam menulis berita terkait kasus tersebut.

 

“Teman-teman media agar bijaksana dalam menulis,” ujarnya singkat. (red/amok)