[caption id="attachment_5965" align="alignleft" width="290"]
BATAM – Bisnis arena gelanggang permainan elektronik (gelper) di Kota Batam kian menjanjikan. Para pengusaha berlomba-lomba untuk membuka usaha tersebut.
Tak kurang 30 titik sudah mendapat izin dari pemerintah dan restu dari kepolisian. Tidak saja dari pengusaha lokal tetapi usaha ini juga diminati pemodal asing (PMA). Sedangkan puluhan arena lainnya masih sembunyi-sembunyi lantaran belum berizin dan hanya mengandalkan koordinasi dengan aparat keamanan setempat, mereka ini lah yang kerap kena razia gabungan.
Upaya legalisasi terus dilakukan pemerintah agar bisnis gelper tetap berlangsung mulus. Salah satunya dengan verifikasi mesin oleh BPM-PTSP Batam selaku instansi pemberi izin usaha abu-abu ini. Bila tidak maka siap-siap dipidanakan dengan tudingan melakukan praktik 303 atau perjudian.
Keseriusan pemerintah ditunjukkan dengan mengeluarkan surat penutupan sementara kepada usaha gelper berizin hingga verifikasi selesai dilaksanakan.
Kendati begitu semangat pengusaha bisnis abu-abu ini seakan tak bisa dibendung. Pantauan di Mol TOP 100 Tembesi, Minggu (7/6/2016) sedikitnya ada empat titik yang buka dan ramai dikunjungi pemain.
Di mol terbesar di kawasan Barat Batam ini hadir gelper Billiard Centre di lantai 1, E-Zone di lantai 2, Game Zone di pertokoan mall dan satu lagi gelper tanpa nama di lantai dasar mall tersebut. Padahal gelper tersebut belum lulus verifikasi.
Para pemain banyak menjejali mesin bertitel keberuntungan seperti, mesin lucky firework, hunter ghost, mesin ikan, mesin bola rollet dan mesin buah, mesin huan lady, grazy circus, demon hunter, mini balloon hingga jurasic war.
Tak ada satu pun anak kecil seperti yang selama ini digembar-gemborkan bahwa arena gelper ramah anak-anak dan keluarga. Kalaupun ada, itu hanya seorang bayi yang dibawa sang ibu untuk berjudi ikan-ikan.
Kondisi tersebut makin menguatkan dugaan kalau arena gelper jadi surga perjudian terselubung yang 'dilindungi' pemerintah dan kepolisian.
Nah, bagi anda penggemar judi gelper, silakan kunjungi lokasi yang sudah lulus verifikasi dan bebas razia polisi di bawah ini. Dua titik di Harbour Bay milik pengusaha bernama Aliang, lalu dua lokasi lagi di A1 Nagoya dan STC Sekupang milik Bambang dan satu lokasi di depan DC Mall Nagoya milik Akui. (red/taher)