EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Jangan ke Imigrasi Batam Kalau Tak Punya Duit

 




[caption id="attachment_7985" align="alignleft" width="290"]Inilah calo imigrasi Batam Inilah calo imigrasi Batam[/caption]

BATAM - Nasib apes dialami En, warga Tanjunguma. Sudah hampir empat bulan wanita ini mondar-mandir ke kantor Imigrasi Kelas I-A Batam. Penyebabnya, paspor perpanjangan miliknya itu tak kunjung selesai.


 

Koloni calo peliharaan oknum petugas imigrasi makin menggigit dan mencekik masyarakat. Kondisi tersebut membuat masyarakat yang tak punya uang harus gigit jari.

 

Kabar mengenai merajalelanya calo ini sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Batam. Bahkan akibat ulah mereka, membuat kesal banyak pihak sebab para calo ini menguasai nomor antre bahkan sampai mengambil paspor ke petugas di dalam.

 

Salah seorang perempuan setengah baya yang ditemui di Kantor Imigrasi Batam, pagi tadi, Selasa(26/1/2016) mengaku baru ditawari oleh salah seorang calo untuk menguruskan paspor suaminya.

 

“Itu lihat aja sendiri, banyak calonya tuh. Tadi aja saya juga ditawarin, tapi saya tolak karena cuma mau memperpanjang aja,” ujarnya.

 

Sementara itu, salah seorang anak muda mengaku baru saja melakukan negosiasi dengan salah satu calo untuk menguruskan paspornya. Ia mengaku terpaksa menggunakan jasa calo karena tidak memiliki dokumen yang lengkap.

 

“Tidak apa-apa mahal mas, saya juga tidak lengkap dokumennya. Yang penting paspor saya bisa jadi,” ujarnya enteng.

 

Menurutnya bahwa kesepakatan harga yang diperoleh dengan oknum calo tersebut sebesar Rp 1,7 juta.

 

“Setelah tawar-menawar, jadinya Rp 1,7 juta. Itu udah murah kok mas dibandingkan tetangga saya, yang dimintai calo Rp 2,4 juta,” jelasnya.

 

Pantauan di kantor Imigrasi Batam, puluhan calo yang diduga sudah kongkalikong dengan oknum petugas Imigrasi ini tampak keluar masuk kantor sambil menenteng berkas-berkas. Mereka juga dengan terang-terangan melakukan transaksi dengan calon pemohon paspor di area kantor Imigrasi.(amok)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *