BATAM - Badan Pengusahaan (BP) Batam berkunjung ke Japan External Trade Organization (JETRO) di Singapura pada Selasa (17/12) pagi.
Dalam lawatan ini, Direktur Promosi dan Humas BP Batam Dendi Gustinandar didampingi Kasubdit Promosi BP Batam Ariastuty Sirait, dan Liaison Officer (LO) BP Batam Singapura Gloria Tan bertemu langsung dengan Direktur Senior JETRO Kenichiro Moroyu dan Analis Riset Informasi Ekonomi JETRO Chizue Honda.
Jepang sebagai salah satu negara yang dari awal pengembangan Batam merupakan investor prioritas di Batam. Seiring kompetisi global, Jepang mulai bersaing dengan negara lainnya dalam nilai investasi. Namun demikian, BP Batam masih memandang Jepang sebagai salah satu negara yang penting bagi investasi di Batam.
Dendi mengatakan, dalam diskusi bersama JETRO, terungkap bahwa Jepang tertarik pada pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Batam.
"Kami menaruh minat pada implementasi KEK di Batam, serta pergerakan logistik untuk barang dari satu kawasan ke kawasan lainnya," kata Analis Riset Informasi Ekonomi JETRO Chizue Honda.
Honda mengatakan Ekonomi Digital juga merupakan salah satu bidang yang JETRO cermati di Batam.
Menanggapi hal tersebut, Dendi menyampaikan sektor industri kreatif dan ekonomi digital menjadi salah satu fokus ekonomi di Batam.
“Kami harap perkembangan sektor digital tersebut membawa variasi industri bagi investor Jepang," kata Dendi.
Dendi Gustinandar menyampaikan rencananya untuk menyambangi kantor JETRO di Jakarta guna membahas kepentingan pengusaha Jepang yang tertarik di Batam.
“Kami melihat Jakarta juga sebagai domain yang penting bagi para pengusaha Jepang yang ingin berinvestasi di Batam, selain Singapura karena kedekatan geografisnya,” ungkap Dendi.
Organisasi Perdagangan Eksternal Jepang atau JETRO adalah sebuah organisasi yang didirikan oleh Pemerintah Jepang untuk mempromosikan perdagangan dan investasi. Pusat Dukungan Bisnis JETRO di Singapura didirikan pada Oktober 2001 untuk memfasilitasi pengembangan bisnis Jepang di Singapura serta negara-negara di sekitarnya.
Organisasi ini juga memberikan layanan informasi dan konsultasi gratis ke Usaha Kecil dan Menengah Jepang yang berencana untuk mendirikan cabangnya di Singapura maupun negara-negara tetangga. (fe)