Ilustrasi dehidrasi. Foto/Allodok |
BATAM - Dua pekan terakhir hingga awal puasa Ramadhan, Kota Batam mengalami suhu yang lebih panas di siang hari dibandingkan biasanya.
Cuaca yang panas ini membuat warga Batam merasa tidak nyaman. Salah satunya adalah Hamid, seorang buruh galangan kapal Tanjunguncang.
"Panasnya puolll... Saya merasa kelelahan dan sangat ingin minum terus. Tapi saya lagi berpuasa," keluhnya.
Menyikapi hal tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim Batam mencatat suhu udara mencapai 33 derajat celcius ditandai hanya 4% kelembaban.
Salah satu penyebabnya adalah penerimaan sinar matahari. Dominasi cuaca cerah dan tingkat pertumbuhan awan yang rendah turut mempengaruhi penerimaan sinar Matahari.Kedua kondisi tersebut membuat penerimaan sinar Matahari menjadi lebih optimum. Hal tersebut membuat suhu terasa cukup terik di siang hari.
Kepala Koordinator BMKG Hang Nadim Batam, Suratman, menjelaskan cuaca panas terjadi karena tutupan awan yang sedikit, sehingga sinar matahari langsung memantul ke bumi.
Kepala Koordinator BMKG Hang Nadim Batam, Suratman, menjelaskan cuaca panas terjadi karena tutupan awan yang sedikit, sehingga sinar matahari langsung memantul ke bumi.
"Cuaca panas karena awan sangat sedikit di atas kota Batam. Kondisi ini akan berlangsung hingga akhir Maret 2023," katanya, Jumat (24/3/2023).
Meski begitu, potensi hujan tetap akan terjadi, namun dalam intensitas rendah. Masyarakat di Batam diminta untuk selalu menjaga stamina dan cairan tubuh mereka.
"Supaya tidak dehidrasi kita sarankan masyarakat perbanyak minum. Konsumsi air yang cukup terutama minuman penambah cairan tubuh akan membantu jaga stamina bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan," pungkasnya.(tgh)
Editor : Teguh