[caption id="attachment_3946" align="alignright" width="290"] Walikota Batam Ahmad Dahlan tertawa lepas. foto: istimewa[/caption]
BATAM - Mahasiswa Ibnu Sina Batam mendesak Pemko Batam transparan dalam penggunaan dana APBD, sebab dana tersebut merupakan uang negara hasil jerih payah rakyat.
Mereka menilai uang tersebut bukan milik pribadi Walikota, Wakil Walikota, maupun para PNS. Dana APBD adalah hak rakyat yang harus dipertanggungjawabkan bukan untuk dibagi-bagi untuk kepentingan politik Ahmad Dahlan dan Rudi.
"Saat ini pejabat Pemko Batam 'merasa' APBD itu uang mereka yang bisa dipergunakan sesuka perutnya sendiri untuk biaya kampanye politik. Mereka tidak pernah transparan dalam penggunaannya, rakyat miskin jadi korban," kecam Kurnia, pengunjuk rasa, Rabu (18/2) di depan Pemko Batam.
[caption id="attachment_4102" align="alignleft" width="290"] Wawako Batam Rudi, santai hadapi Dahlan. foto: defrizal[/caption]
Mereka memberi contoh, Dahlan dan Rudi selama ini dinilai telah membodohi rakyat. Dimana tidak transparans dalam menggunakan anggaran Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD).
"Dana Rp60 millar untuk TKPKD Kota Batam, selama ini tidak jelas dan transparan. Kami minta Kejagung dan KPK segera usut dugaan korupsi Dahlan dan Rudi. Kami yakin uang itu akan digunakan untuk kampanye politik jelang Pilgub dan Pilwako Batam," pintanya. (defrizal)