BATAM - Pengembangan ekonomi keuangan berbasis syariah merupakan sumber pertumbuhan ekonomi baru. Kepala BP Batam, Edy Putra Irawady hadir sebagai pembicara dalam seminar Kepri Syahfest 2019 menyampaikan Batam sangat memiliki peluang besar dalam pengembangan produk halal berbasis syariah.
“Produk halalan thayyiban ini sangat baik untuk menggugah kreatifitas dan inovasi industri syariah, hal ini didukung oleh keunggulan yang komparatif dan kompetitif yang dimiliki oleh Batam,” katanya saat menghadiri kegiatan seminar “Kepri Syariah dan Halal Festival (Syahfest) 2019” yang digelar oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kepulauan Riau di Dataran Engku Putri, Batam Center, Batam Kota pada Sabtu (20/7/2019) siang
Namun ia menjelaskan dalam pengembangan produk syariah halalan thayyiban berbasis Informasi dan Teknologi (IT) akan menghadapi dua tantangan. Pertama, Berbasis IT pada light touch (sentuhan langsung) yang merupakan regulasi dan birokrasi yang tidak perlu banyak mengganggu. Kedua, tidak perlu invisible authority (otoritas yang tidak terlihat) bebas tanpa mengalami gangguan dari pihak lain.
“Produk halalan thayyiban diperlukan ekosistem yang baik, tantangannya adalah membangun light touch artinya regulasi dan birokrasi jangan terlalu banyak mengganggu selanjutnya no invisible authority atau peraturan yang mengganggu. Kedua itu namanya ekosistem berbasis syariah dan Batam punya potensi besar untuk produk itu.”Ungkap Edy Putra
Hal itu menurutnya akan menunjukan semakin banyak usaha berbasis syariah dan mendorong tumbuhnya para pelaku ekonomi baru dan wiraswasta serta wadah pemberdayaan komunitas dan individu. Ini dapat dicapai melalui penguatan nilai halal dengan mengembangkan ekosistem dari berbagai tingkat bisnis seperti di bidang fashion syar’i, makanan halal, wisata halal, ekonomi kreatif, halal industri logistik dan energi terbarukan dimana peluang ekonomi tersebut sejalan dengan pengembangan Batam saat ini dan kedepannya.
Edy meyakini dengan peran serta BI Kepri dan seluruh elemen di Kota Batam, BP Batam akan terus berkomitmen dan mendukung penuh langkah-langkah strategis dalam upaya mendorong pertumbuhan produk halal berbasis keuangan syariah khususnya Kepri yang berkelanjutan ( sustainable )di tahun 2019 ini.
Kegiatan tersebut sekaligus menjadi momentum untuk memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat Kota Batam dalam meningkatkan pemahaman terhadap perkembangan keuangan syariah di era ekonomi dan keuangan digital.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kepri, Fadjar Majardi selaku pihak penyelenggara Kepri Syahfest 2019 dalam sambutannya menyampaikan bahwa Bank Indonesia meningkatkan peran kepada para pelaku ekonomi baru dalam mendukung upaya perbaikan ekonomi khusunya Batam sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional yang notabene penduduk muslim terbesar harus mengambil peran dalam persaingan dengan negara lainnya.
“Pengembangan ekonomi syariah, UMKM, maupun industri halal sebagai suatu ekosistem yang utuh dalam local halal value chain (rantai nilai halal daerah) dengan memanfaatkan kearifan lokal merupakan langkah yang tepat untuk mengoptimalkan besarnya potensi ekonomi syariah di Batam” Ujar Fadjar.
Hadir dalam pembukaan kegitan yaitu Kepala BP Batam Edy Putra Irawady, Walikota Kota Batam, Muhammad Rudi, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepri Fadjar Majardi, Asisten Deputi Moneter & Neraca Kemenko Perekonomian, Edi Prio Pambudi, para pelaku usaha, perbankan , mahasiswa, komunitas start up dan ± 70 peserta seminar.
Kepri Syahfest 2019 juga menyelenggarakan exhibition, pameran BP Batam dan perbankan, halal bazar UMKM, perlombaan bernuansa islam, needs matching dalam kegiatan bisnis serta kegiatan amal selama dua hari, 20 - 21 Juli 2019.